-->

5 Lagu ini kerap digunakan sebagai penyiksa tahanan

Sudah jamak dikenal bahwa seorang
interogator kerap menggunakan berbagai
cara untuk menguak informasi dari si
tersangka. Mulai dari pendekatan psikologis
secara halus, pengatasnamaan keluarga
tersangka, hingga kekerasan.
Namun siapa sangka para interogator punya
jurus jitu lainnya apabila cara-cara
sebelumnya tidak berhasil. Cara tersebut
dengan memperdengarkan lagu. Metode
tersebut memanfaatkan kelemahan organ
telinga manusia yang hampir tak terlindungi.

Beberapa lagu dipercaya dapat
mempengaruhi tekanan mental si
pendengar. Apalagi jika diperdengarkan
secara berulang-ulang dengan volume
maksimal. Selain untuk keperluan interogasi,
lagu-lagu ini juga digunakan sebagai
bentuk penyiksaan yang tidak manusiawi
terhadap para tahanan.

Mungkin Anda telah familiar dengan
beberapa lagu ini. Jika didengarkan dengan
batas 'wajar', beberapa lagu berikut ini bakal
terdengar enak dan menyenangkan. Namun
faktanya beberapa penjara kelas wahid tak
pernah ketinggalan menggunakan metode
ini. Penasaran?

1. ACDC dan Metallica

Lagu Heavy Metal tentu menjadi favorit
para interogator. Penjara sekelas
Guantanamo Bay tak pernah ketinggalan
menggunakan lagu ini. Bukan untuk
bersenang-senang tentunya. Lagu ini akan
diputarkan kepada tahanan dengan volume
yang sangat kencang dan diputar berulang
kali. Metode tersebut terbukti ampuh
membuat mental tersangka terganggu.
Untuk ACDC lagu yang paling sering
digunakan adalah Hells Bells. Sedangkan
lagu Enter Sandman milik Metallica juga
menjadi langganan metode ini.

2. Nancy Sinatra - These Boots Were Made
For Walking

Sebenarnya lagu ini begitu enak
didengarkan. Namun lain cerita bagi para
tersangka yang menjadi 'korban' kekuatan
tersembunyi lagu tersebut.
Kali ini pengakuan terkuak oleh sang korban
itu sendiri. Ia adalah David Koresh, seorang
pemimpin sekte sesat yang pernah mengaku
nabi. Dia adalah orang yang pertama kali
disiksa dengan lagu berjudul These Boots
Were Made For Walking.
Ia dimasukkan dalam sebuah ruangan
sempit dengan speaker yang sangat besar.
Ketika lagu tersebut dimainkan, para
petugas interogator memakai penutup
telinga. Efektif, karena akhirnya Koresh
menyerah karena sudah tidak tahan
mendengarkan lagu tersebut.

3. Sesame Street Theme Song
Image
Yang satu ini jelas cukup mengherankan.
Bagaimana bisa lagu untuk anak-anak
menjadi senjata pembongkaran kejahatan?
Namun setelah tau cara kerjanya mungkin
lagu ini tak akan jadi lagu yang enak lagi
untuk di dengar.
Agen pemerintahan Amerika Serikat
menjelaskan bahwa tahanan Guantanamo
Bay dan Abu Ghraib disiksa dengan lagu ini.
Ia mengatakan bahwa para tahanan diikat
di sebuah kursi dengan headphone yang
terpasang. Kemudian mereka ditinggalkan
dalam waktu yang lama bahkan hingga
berhari-hari dengan lagu bervolume
kencang di kuping mereka.

4. Christina Aguilera - Dirrty

Kali ini pengakuan dari salah satu tersangka
yang jadi korban penyiksaan interogator
lewat lagu ini. Dia adalah Mohammed Al
Qahtani, salah satu tersangka pelaku
pembajakan pesawat yang menabrak
gedung WTC. Selama di Guantanamo Bay,
ia selalu bangun dari tidurnya dengan dua
cara yang buruk. Yang pertama adalah
dengan siraman air di kepalanya dan yang
kedua adalah diputarkan lagu Christina
Aguilera ini dengan volume yang super
kencang.
Lagu ini terkenal dengan liriknya yang
banyak mengeksploitasi hal intim.
Penyiksaan ini seringkali dicampurkan
dengan metode lain seperti menari tanpa
memakai baju, mengencingi diri sendiri,
penghancuran moral dan masih banyak
metode lainnya. Tindakan tidak manusiawi
ini menuai kontroversi dan para interogator
tersebut diprotes oleh pengacara dari Al
Qahtani.

5. Deicide - F**k Your **d

Yang terakhir ini benar-benar menjadi
andalan ketidakmanusiawian para
interogator dalam menyiksa tersangkanya.
Lagu beraliran death metal ini benar-benar
bisa membunuh dari segi musik maupun lirik.

Lirik explicit anti-religi ini mampu
mengganggu mental siapa saja yang
mendengarkan lagu tersebut setiap waktu
dengan kondisi kurang tidur dalam ruangan
sempit dengan volume sekeras-kerasnya.

Yang lebih buruk, drummer band Deicide
yang bernama Steve Asheim tersebut
menyatakan bangga jika lagunya
digunakan menjadi salah satu lagu
penyiksaan bagi para tahanan. Lagu ini
sendiri banyak digunakan oleh tentara
Amerika untuk menyiksa para tahanan
religius di Iraq.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter