-->

5 Negara maju tanpa ujian nasional

[www.ravictory.blogspot.com] ~ Sekarang lagi musim Ujian Nasional.
Untuk Apakah Ujian Nasional Sebetulnya?

Apakah Uj ian nasional mutlak
diperlukan? Berikut 5 Negara Maju Tanpa
Ujian Nasional dan ternyata tidak
menerapkan ujian nasional pada sistem
pendidikannya...
Kira kira negara mana saja yang masuk ke
5 Negara Maju Tanpa Ujian
Nasional ,mari kita simak ulasan satu
persatu ke 5 Negara Maju Tanpa Ujian
Nasional berikut ini

1. Finlandia
Finlandia sebagai negara dengan system
pendidikan termaju di dunia tidak mengenal
yang namanya Ujian Nasional. Evaluasi
mutu pendidikan sepenuhnya dipercayakan
kepada para guru sehingga negara
berkewajiban melatih dan mendidik guru
guru agar bisa melaksanakan evaluasi yang
berkualitas. Setiap akhir semester siswa
menerima laporan pendidikan berdasarkan
evaluasi yang sifatnya personal dengan
tidak membandingkan atau melabel para
siswa dengan peringkat juara seperti yang
telah menjadi tradisi pendidikan kita.
Mereka sangat meyakini bahwa setiap
individu adalah unik dan memiliki
kemampuan yang berbeda beda.
Di Finlandia profesi guru adalah profesi
yang paling terhormat. Dokter justru
berada dibawah peringkat guru.

2. Amerika
Amerika yang terdiri dari banyak negara
bagian ternyata tidak pernah
menyelenggarakan UN atau ujian negara
secara nasional.
Walaupun ada ujian yang diselenggarakan
oleh masing-masing state (negara bagian),
namun tidak semua sekolah diwajibkan
mengikuti ujian negara bagian. Tiap negara
bagian juga mempunyai materi ujian-masing
masing.
Sekolah-sekolah tetap boleh
menyelenggarakan ujian sendiri dan
menentukan kelulusannya sendiri..
Semua lulusan, baik lulusan yang
disenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau
lulus ujian yang diselenggarakan negara
bagian, tetap boleh mengikuti ujian mauk ke
college ataupun universitas asal memenuhi
persyaratan dan lulus tes masuk.
Logika pendidikan yang digunakan yaitu:
Kualitas pendidikan ditentukan oleh
individu masing-masing kelulusan.
Walaupun Si A lulusan dari SMA pinggiran
yang tidak terkenal, kalau dia lulus tes
masuk ke Universitas Harvard, maka
diapun akan diterima di universitas
tersebut.Jadi masalah kualitas ditentukan
oleh individu (individual quality).
Pakar pendidikan dari Columbia University,
Linda Hammond (1994)
Berpendapat bahwa nasionalisasi ujian
sekolah tidak bisa memberi kreativitas
guru. Sekolah tidak bisa menciptakan
strategi belajar sesuai dengan perbedaan
kondisi sosial, ekonomi, budaya, serta
kemajuan teknologi. Sistem pendidikan top
down oriented, tak bisa menjawab masalah
yang ada di daerah-daerah berbeda.

3. Jerman
Jerman tidak mengenal ujian nasional.
Kebijaksanaan yang diutamakan adalah
membantu setiap peserta didik dapat
berkembang secara optimal, yaitu dengan:
(1) menyediakan guru yang profesional,
yang seluruh waktunya dicurahkan untuk
menjadi
pendidik;
(2) menyediakan fasilitas sekolah yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar
dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas
olahraga dan ruang bermain yang memadai
dan ruang kerja guru;
(3) menyediakan media pembelajaran yang
kaya, yang memungkinkan peserta didik
dapat secara terus-menerus belajar melalui
membaca buku wajib, buku rujukan, dan
buku bacaan, (termasuk novel), serta
kelengkapan laboratorium dan
perpustakaan yang memungkinkan peserta
didik belajar sampai tingkatan menikmati
belajar;
(4) evaluasi yang terus-menerus,
komprehensif dan obyektif.
Melalui model pembelajaran yang seperti
inilah, yaitu peserta didik setiap saat dinilai
tingkah lakunya,
kesungguhan belajarnya, hasil belajarnya,
kemampuan intelektual, partisipasinya
dalam belajar yang menjadikan sekolah di
Jerman mampu menghasilkan rakyat yang
beretos kerja tinggi, peduli mutu, dan gemar
belajar.
Mereka setiap hari belajar selalu mendapat
tugas dari semua mata pelajaran yang
proses maupun hasilnya dinilai dan nilai-
nilai ini memengaruhi nilai akhir semester
dan seterusnya.

4. Kanada
Di Kanada tidak ada Ujian Nasional karena
dianggap tak bermanfaat untuk kemajuan
pendidikan di negara iti. Untuk kontrol
kualitas di Kanada terdapat penjaminan
mutu pendidikan yang kontrolnya sangat
kuat. Lembaga penjamin mutu ini benar-
benar bekerja secara ketat dari pendidikan
dasar hingga menengah. Sehinga murid yang
akan masuk ke perguruan tinggi cukup
dengan rapor terakhir.
Di Kanada, perguruan tinggi tidak sulit lagi
untuk menerima murid darimana pun
sekolahnya. Karena standar sekolah di sana
sudah sesuai dengan standar perguruan
tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan
sekolah.
Kebalikan dengan di Indonesia, perguruan
tinggi banyak yang tidak percaya dengan
lulusan sekolah menengah. Saling tidak
percaya standar ini yang menyebabkan
pemborosan keuangan negara karena harus
menyelenggarakan UN dan ujian mandiri.

5. Australia
Di Negara Australia ini, ujian nasional tidak
dilaksanakan bahkan tidak dikenal sama
sekali, melainkan ujian state. Ujian ini tidak
menentukan lulus tidaknya para peserta
didik, namun untuk menentukan kemana
siswa tersebut akan melanjutkan
pendidikan. Berapapun nilai yang
didapatkan oleh siswa dari ujian tersebut
tetap dinyatakan lulus. Nilai nol pun tetap
dinyatakan lulus, namun kelulusan tersebut
tidak ada gunanya. Berarti siswa tersebut
akan sangat sulit untuk melanjutkan
pendidikannya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter