-->

Kebiasaan Merokok Bikin Wanita Menopause Lebih Cepat Ompong

Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan baik pada pria maupun wanita di segala kelompok usia. Penelitian terbaru bahkan telah menambah daftar kerugian merokok bahwa wanita menopause yang merokok berada pada risiko tinggi kehilangan gigi (ompong).

Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Women's Health Initiative (WHI) yang melibatkan 1.106 wanita Amerika yang telah menopause. Merokok telah lama dikaitkan dengan kehilangan gigi, tetapi studi ini menitikberatkan penelitian pada wanita menopause, yang lebih cepat ompong dibanding pria merokok seumurannya.

"Terlepas dari kebiasaan menyikat gigi dan kunjungan ke dokter gigi, wanita menopause yang memiliki kebiasaan merokok cenderung lebih cepat kehilangan giginya daripada pria di usia yang sama," kata Xiaodan Mai, salah satu peneliti.

Kehilangan gigi pada orang dewasa tua dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, termasuk karena seseorang memiliki penyakit seperti stroke, arthritis, kanker, dan diabetes.

Dalam studi tersebut, peserta yang termasuk ke dalam kategori perokok berat, yaitu yang menghabiskan setidaknya sebungkus rokok sehari selama 26 tahun terakhir, hampir dua kali lebih mungkin kehilangan gigi akibat penyakit periodontal dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok.

Penelitian tersebut juga telah memperhitungkan catatan kondisi gigi peserta dari dokter gigi yang hasilnya juga signifikan.

"Kami menemukan bahwa perokok berat memiliki kemungkinan jauh lebih tinggi kehilangan gigi karena penyakit periodontal dibandingkan wanita yang tidak pernah merokok. Semakin banyak rokok yang dihisap, maka risiko penyakit periodontal makin besar," jelas Mai.

Kehilangan gigi akibat penyakit periodontal adalah kondisi umum di kalangan wanita menopause yang sangat berdampak terhadap asupan makanan, estetika, dan kualitas hidupnya secara keseluruhan. Sehingga sekarang ini, wanita memiliki alasan lain yang sangat nyata untuk berhenti merokok.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of American Dental Association, seperti dikutip dari MedIndia, Minggu (3/3/2013).

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter