Cupcake pernah
menjadi tren kue di Amerika
Serikat, juga di Indonesia. Saat
itu banyak toko khusus cupcake
bermunculan, berlomba-lomba
menarik perhatian dengan
varian rasa dan topping cantik.
Namun, tampaknya kini tren
tersebut perlahan-lahan surut.
Crumbs Bake Shop, jaringan
toko cupcake terbesar di AS,
menunjukkan penurunan nilai
saham sebanyak 34% pada
Jumat (12/04/13) lalu. Harga
sahamnyapun jatuh hingga
$1,70 (Rp 16.500), terjun
bebas dari angka $13 (Rp
126.000) pada pertengahan
2011 ketika Crumbs sedang
jaya.
CEO Crumbs Julian Geiger
mengatakan bahwa hal ini
disebabkan oleh tak
beroperasinya Crumbs karena
bencana Badai Sandy. Saat itu
angka penjualan turun hingga
$700.000 (Rp 6,8 miliar) di
penghujung tahun. Namun,
sebagian lain percaya bahwa
inilah pertanda bahwa tren
cupcake akan segera berlalu.
Cynthia Hankerson, pemilik
Cupcake Salon di Jersey City,
AS, mengakui hal tersebut.
Tahun lalu, penjualan cupcake di
gerainya pada hari Sabtu
antara $600-700 (Rp
5,8-6,8 juta). Namun, kini
mendapat $300 (Rp 2,9 juta)
saja sudah untung. "Orang-
orang mulai bosan," ujar
Hankerson kepada Wall Street
Journal (17/04/13).
Darren Tristano dari konsultan
industri pangan Technomic Inc.
turut berkomentar. "Ini sekadar
tren jangka pendek dan kami
mulai melihat kejenuhan.
Permintaan datar. Jujur saja,
siapapun bisa membuat
cupcake," kata pria yang
menjabat sebagai executive
vice president ini.
Crumbs yang bermarkas di New
York City, AS, didirikan tahun
2003. Toko ini menjual lebih
dari 50 varian gourmet
cupcake, yakni cupcake
berukuran besar dengan isian
dan memiliki tema rasa
tertentu. Satu buah
cupcakenya ditawarkan dengan
harga relatif mahal, yakni
$4,50 (Rp 44.000).
Menurut John Gordon dari
Pacific Management Consulting
Group, konsep gourmet
cupcaket memiliki pasar yang
sangat terbatas. Pemimpin
perusahaan analis industri
restoran ini berpendapat,
kejatuhan Crumbs disebabkan
oleh pertumbuhan yang terlalu
pesat di pasar yang tak dapat
mendukungnya.
Crumbs mengisyaratkan akan
menutup beberapa cabang
yang tak memenuhi level kinerja
keuangan tertentu. Saat ini
Crumbs juga sedang
membutuhkan suntikan dana
sebesar $10 juta untuk pindah
ke mal di pinggiran kota yang
prospek pertumbuhannya lebih
cerah.
Cupcake menjadi tren di awal
tahun 2000-an, ketika
Magnolia Bakery di New York,
AS, muncul di serial TV Sex and
the City. Juni 2011, Crumbs
mulai bermain di bursa saham
NASDAQ. Setelah itu
bermunculanlah beberapa toko
cupcake seperti Gigi's,
Sprinkles , dan Sweet Revenge.
Popularitas cupcakepun
semakin dikuatkan dengan
kehadiran ATM cupcake.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin