Hubungan tanpa masalah pun bisa
terancam cerai karena dirasa sangatlah
datar, jadi intinya masalah bukanlah
penyebab perceraian. Namun sikap
penyelesaian Andalah yang menjadi
jawaban akhir sebuah maalah, yaitu
lanjutkan atau akhiri.
Dan menurut pakar hubungan sekaligus
penulis buku The Nine Phases of Marriage,
Susan Shapiro Barash, ada tiga tantangan
pernikahan terbesar dan jika Anda mampu
melewatinya perceraian akan menjauh dari
rumah tangga Anda.
Berikut tiga tantangan tersebut seperti
melanisr dari Tribunnews :
Tantangan # 1: Keuangan
Banyak pasangan memilih mempunyai
rekening bank terpisah untuk menghindari
perselisihan. Namun karena keduanya sudah
menikah otomatis kebutuhan bersama
membuat uang ini akan kembali membaur.
Intinya Anda harus fleksibel untuk urusan
keuangan. Yang paling penting, harus bisa
menyesuaikan gaya hidup dengan
pendapatan saat ini.
Tantangan # 2: Keluarga
Keluarga adalah isu lain dalam pernikahan,
lebih khusus lagi soal mertua. Bagaimana
hubungan Anda dengan ibu mertua?
Bagaimana Anda menggaris batas-batas
sehingga istri mendapatkan yang dia
butuhkan dan suami bisa tetap berbakti
pada orang tuanya?
Persoalan ketidakharmonisan antara istri dan
ibu mertua bukan hal aneh, dan sebenarnya
wajar-wajar saja. Pemecahannya, adalah
komunikasi yang jujur dengan pasangan.
Dalam pernikahan, begitu sering perempuan
merasa ragu-ragu untuk mengekspresikan
diri, apalagi bercerita kepada suami tentang
masalah dengan ibu mertua. Susan
mendesak pasangan untuk berkomunikasi
terus-menerus.
Tantangan # 3: Anak
Susan menunjukkan bahwa kita hidup dalam
masyarakat yang berfokus pada anak.
Pertanyaan anaknya berapa? Sudah 'isi'
belum? Selalu menjadi pertanyaan yang
sering diajukan pada pasangan menikah.
Anak adalah perekat rumah tangga, tapi
juga bisa menjadi berbagai sumber masalah.
Cara mendidik anak biasanya menjadi
sumber masalah terbanyak pada sebuah
rumah tangga.
Pemecahannya, jangan lelah diskusi
mengenai segala hal terkait anak dengan
pasangan. Bahkan sebelum sang anak hadir,
karena dalam mengasuh anak, ayah dan ibu
harus satu kepala dulu mengenai nilai-nilai
yang akan ditanamkan.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin