-->

Overdosis Vitamin D Saat Hamil Tingkatkkan Risiko Alergi Makanan pada Anak

Vitamin D adalah nutrisi yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan tulang yang kuat. Namun kadar vitamin D yang berlebihan saat hamil akibat konsumsi suplemen, dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada anak di kemudian hari.

Peneliti dari Leipzig Helmholtz Centre for Environmental Research di Jerman menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D selama kehamilan dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada bayi. Kadar vitamin D yang berlebihan dalam darah ibu hamil, dapat mengganggu respons kekebalan normal bayi setelah dilahirkan.

Sejak tahun 1990, para peneliti telah mempelajari kaitan antara vitamin D dengan alergi makanan. Hal ini dihubungkan dengan teori yang menyatakan bahwa sel-sel kekebalan tubuh yang rendah dalam darah meningkatkan risiko alergi makanan yang lebih tinggi pada bayi dan anak-anak.

Tim peneliti mengukur kadar vitamin D selama kehamilan dan vitamin D yang ditemukan dalam darah tali pusat bayi. Kemudian setelah berselang dua tahun, peneliti mempelajari apakah ada tanda-tanda alergi makanan pada bayi. Penelitian tersebut melibatkan 622 ibu dan 629 anak-anaknya.

Hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi selama kehamilan, lebih mungkin memiliki alergi makanan, dibandingkan dengan ibu hamil dengan kadar vitamin D yang lebih rendah atau mencukupi. Penelitian ini kemudian diterbitkan dalam jurnal medis Allergy edisi bulan Februari.

Alergi terhadap makanan seperti putih telur, protein susu, tepung terigu, kacang tanah atau kacang kedelai berhubungan dengan tingkat tinggi imunoglobulin E pada anak-anak. Sistem kekebalan tubuh yang disebut dengan T-sel, berfungsi melindungi seseorang dari alergi makanan tersebut.

"Kadar vitamin D yang terlalu tinggi dalam darah bayi berkorelasi dengan jumlah T-sel yang lebih sedikit," kata Dr. Gunda Herberth, pemimpin penelitian tersebut, seperti ditulis Emaxhealth, Minggu (3/3/2013).

Para peneliti merekomendasikan kepada wanita hamil untuk menghindari mengambil suplemen vitamin D untuk menurunkan risiko alergi makanan pada anaknya kelak. Penuhi kebutuhan vitamin D secara alami dari makanan seperti produk susu, seperti yoghurt dan keju, telur, bayam, serta dari bantuan paparan sinar matahari.

Overdosis Vitamin D Saat Hamil Tingkatkkan Risiko Alergi Makanan pada Anak
Vitamin D adalah nutrisi yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan tulang yang kuat. Namun kadar vitamin D yang berlebihan saat hamil akibat konsumsi suplemen, dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada anak di kemudian hari.
Peneliti dari Leipzig Helmholtz Centre for Environmental Research di Jerman menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D selama kehamilan dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada bayi. Kadar vitamin D yang berlebihan dalam darah ibu hamil, dapat mengganggu respons kekebalan normal bayi setelah dilahirkan.
Sejak tahun 1990, para peneliti telah mempelajari kaitan antara vitamin D dengan alergi makanan. Hal ini dihubungkan dengan teori yang menyatakan bahwa sel-sel kekebalan tubuh yang rendah dalam darah meningkatkan risiko alergi makanan yang lebih tinggi pada bayi dan anak-anak.
Tim peneliti mengukur kadar vitamin D selama kehamilan dan vitamin D yang ditemukan dalam darah tali pusat bayi. Kemudian setelah berselang dua tahun, peneliti mempelajari apakah ada tanda-tanda alergi makanan pada bayi. Penelitian tersebut melibatkan 622 ibu dan 629 anak-anaknya.
Hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi selama kehamilan, lebih mungkin memiliki alergi makanan, dibandingkan dengan ibu hamil dengan kadar vitamin D yang lebih rendah atau mencukupi. Penelitian ini kemudian diterbitkan dalam jurnal medis Allergy edisi bulan Februari.
Alergi terhadap makanan seperti putih telur, protein susu, tepung terigu, kacang tanah atau kacang kedelai berhubungan dengan tingkat tinggi imunoglobulin E pada anak-anak. Sistem kekebalan tubuh yang disebut dengan T-sel, berfungsi melindungi seseorang dari alergi makanan tersebut.
"Kadar vitamin D yang terlalu tinggi dalam darah bayi berkorelasi dengan jumlah T-sel yang lebih sedikit," kata Dr. Gunda Herberth, pemimpin penelitian tersebut, seperti ditulis Emaxhealth, Minggu (3/3/2013).
Para peneliti merekomendasikan kepada wanita hamil untuk menghindari mengambil suplemen vitamin D untuk menurunkan risiko alergi makanan pada anaknya kelak. Penuhi kebutuhan vitamin D secara alami dari makanan seperti produk susu, seperti yoghurt dan keju, telur, bayam, serta dari bantuan paparan sinar matahari.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter