-->

Tiru Dubai, RI akan Bangun Fashion City

Pemerintah berencana membuat kota fesyen atau "Fashion City" layaknya di Dubai atau Hawaii. Kota fesyen ini akan dibangun di areal seluas 30 hektar.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah mengatakan rencana ini merupakan inisiasi dari CEO World Fashion Week, Paco De Jaime, yang telah berhasil membangun fashion city di beberapa kota besar di dunia.

"Mereka tertarik melihat fashion Indonesia, potensial untuk didirikan fashion city. World fashion organization, Indonesia cocok dibangun world fashion city. Lahannya seluas 30 hektar tapi bisa 100-200 hektar," kata Euis saat ditemui Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jumat (15/2/2013).

Nantinya, konsep kota fesyen yang akan dibangun ini akan mencakup exhibition center, museum, sekolah fesyen, pabrik tekstil, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan mode dan fesyen.

Secara terpisah, CEO World Fashion Week, Paco De Jaime mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kota fesyen diperkirakan mencapai US$ 2-3 miliar. Dana tersebut akan dirogoh langsung dari World Fashion Week. "Sekitar US$ 2-3 miliar," singkatnya.

Belum ada kepastian waktu, kapan kota fesyen ini akan terealisasi. Namun menurutnya, sepanjang lahan tersedia, maka pembangunan kota fesyen ini membutuhkan waktu 5 sampai 6 tahun, hingga dapat beroperasi.

"Bagusnya dibangun di sekitar bandara, karena banyak aktivitas terjadi disana (bandara)," katanya.

Menurutnya, dunia mode Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan. Bahkan ia menyebut, Indonesia telah siap bersaing dengan kota mode dunia, Paris di Perancis. Negara-negara yang sudah memiliki kota fesyen menurutnya seperti Dubai, Korea, Ukraina, Hawaii.

"Indonesia memiliki keunikan tersendiri, dan juga potensial. Saya rasa, siap bersaing," katanya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter