-->

SBY: Tak Boleh Disakralkan, Pancasila Harus Jadi Living Ideology

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pancasila tidak boleh disakralkan dan didogmakan, tapi harus menjadi living ideology.

"Maka dalam dunia yang berubah ini, Pancasila tidak boleh kita sakralkan dan kita dogmakan, tapi harus kita jadikan living ideology tadi. Marilah kita cerdas dan teguh untuk memaknai Pancasila seperti itu," ujar Presiden SBY.

Hal itu dikatakan dalam acara peresmian Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2/2013).

Ada dua hal yang disampaikan SBY mengenai Pancasila. Pertama, mengapa Pancasila masih harus menuntun perjalanan bangsa Indonesia di era dunia baru abad 21 ini. Kedua, mengapa kesadaran dan implementasi konstitusi menjadi penting di era reformasi besar bangsa Indonesia.

"Saudara-saudara, kalau saya mengangkat dua hal ini karena kita juga mendengar kritik dan komentar miring dari sebagian masyarakat kita. Pertama, apa perlu Pancasila kembali seperti ini. Apa tidak menjadi indoktrinisasi menjadi living ideology. Komentar pertama. Komentar kedua, apakah masih relevan apakah kita bicara ideologi, ketika ideologi di dunia telah pudar bahkah gagal menjawab tantangan dunia. Komentar ketiga, tidakkah konstitusi dengan ribuan UU yang muncul sekarang ini, tidak terikat," paparnya.

SBY mengatakan Pancasila digali dan lahir di negara ini dari ideologi-ideologi yang saling berbenturan. Di satu ujung ada kapitalisme, di ujung yang lain, meski ada spektrum dan varian, tapi masyarakat dunia mengenal inilah ujung ideologi Indonesia.

"Kembali kepada Pancasila, istilah saya adalah Pancasila menjadi the third way bukan ujung dan ujung tadi. Jika ada yang katakan tidak ada yang relevan tadi, dan kita memang melihat way of change," imbuhnya.

"Oleh karena itu, saya melihat dasar Pancasila sebagai yang berbeda. Dengan ideologi Fukuyama yang mengatakan 'the end of histroy' tadi. Saya berani mengatakan, dengan berakhirnya perang dingin dan tembok berlin runtuh memang ada perubahan fundamental dari negara-negara yang menganut marxisme, komunisme, yang menganut command economy," jelas SBY.

SBY mengajak melakukan pendidikan Pancasila untuk menjaga relevansi dan aktualisasi Pancasila sekali lagi sebagai ideologi yang tetap hidup dan terbuka. "Ini pandangan saya untuk yang memberikan komentar," pungkasnya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter