-->

Produk Daging di Amerika Ditemukan Mengandung Antibiotik

Produk daging merupakan sumber protein hewani. Namun sangat disayangkan jika produk makanan ini mengandung antibiotik. Masalah inipun telah menjadi perbincangan yang serius di Amerika. Pasalnya produk daging mereka ditemukan mengandung antibiotik.

Menurut data laporan dari U.S. Food and Drug Administration (FDA), pada tahun 2010 produk daging di Amerika telah diketahui mengandung zat antibiotik sejenis sulfas, atau jenis obat antibakteri yang digunakan untuk mengobati infeksi. Penggunan obat ini juga kembali meningkat ditahun 2011, karena itu penjulan dagingpun sempat merosot hingga 36 persen.

Penjualan antibiotik ini juga diketahui terus meningkat. “Setiap tahunnya, penggunaan antibiotik beranjak meningkat.” imbuh Gail Hansen, selaku pejabat senior dari Pew Campaign on Human Health and Industrial Farming, seperti dilansir Food Safety News (6/2/2013).

Tidak hanya itu, FDA juga merilis hasil laporan pemantauan penjualan antibiotik untuk hewan di tahun 2011. FDA yang dibantu oleh NARMS (National Antimicrobial Resistance Monitoring System), lebih mengacu untuk mengindentifikasi dan menganalisis tren penggunaan antibiotik pada organisme.

Sebenarnya penggunaan antibiotik ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran bakteri pada hewan ternak. Sayangnya antibiotik yang terkandung di dalam daging tak baik jika dikonsumsi manusia.

Kalkun dan ayampun juga diketahui mengandung antibakteri sejenis Campylobacter. Berdasarkan data NARMS, kontaminasi bakteri pada ayam meningkat hingga 7 persen dari tahun 2010 hingga 2011.

Meskipun di awal tahun 2012 FDA telah membatasi penyediaan obat antibakteri, namun hingga kini masih saja ditemukan daging yang mengandung antibakteri. “Kami berharap banyak orang yang tidak lagi menggunakan obat antibakteri untuk hewan ternaknya.” Jelas Hansen.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter