-->

Brumm, Dahlan Geber Tucuxi Jelajahi Gunung Lawu

Ravictory » Hot » Otomotif - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengendarai sendiri mobil 'ferrari' Tucuxi dari Solo menuju Magetan, dalam rangka ujicoba 1.000 km. Dahlan menegaskan perlu dilakukan ujicoba tersebut sebelum dikembangkan dan diproduksi. Sebelum berangkat, dilakukan doa tolak bala' yang dipimpin oleh dalang senior Ki Manteb Sudharsono.

Dahlan mengendarai mobil tersebut berangkat dari kantor harian Jawa Pos Radar Solo, Sabtu (5/1/2013) siang. Rencananya akan menuju Magetan yang merupakan kampung halaman Dahlan melalui jalur pegunungan di lereng Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jateng - Jatim.

Kepada wartawan, Dahlan menegaskan perlu dilakukan ujicoba jalan minimal 1.000 km untuk mengetahui kondisi mobil tersebut. Setelah melalui serangkaian ujicoba itulah maka tahap pengembangan ataupun tahap produksi baru bisa dimulai.

"Ini tahap ujicoba. Yang mobil rancangan Pak Ahmadi yang di Depok itu juga sudah diujicoba 1.000 km. Saya sendiri ikut ujicoba mobil itu. Nah sekarang mobil yang ini juga harus diujicoba serupa. Semoga baik dan sukses," ujar Dahlan sebelum berangkat dari Solo.

Dahlan menegaskan semua riset mobil listrik masih terus akan dikembangkan. Rancangan Ahmadi yang di Depok maupun rancangan Rafi yang di Surabaya juga terus didukung untuk mencari terobosan teknologi otomotif yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.

"Kalau yang ini (Tucuxi -red) yang rancangan Pak Danet Suryatama ini sejak awal risetnya yang membiayai saya. Jadi mobil ini sudah menjadi milik saya," ujar Dahlan.

Sebelum berangkat, dilakukan doa tolak bala' yang dipimpin oleh dalang senior Ki Manteb Sudharsono. Dalam pengantar doa, Manteb menyampaikan pesan bahwa ksatria harus jujur dan tidak plin-plan dalam bertindak.

Ksatria, kata Manteb, harus selalu mengusahakan bersatunya niat, ucapan, dan tindakan. Selain itu ksatria harus tegas dan tidak mencla-mencle (plin-plan) agar tetap menjadi sosok yang terhormat.

Setelah dibacakan mantra, selanjutnya mobil Tucuxi disiram dengan air yang diambil dari empat arah penjuru di Solo.

"Ini bukan ruwatan tapi tolak bala'. Karena kalau ruwatan itu untuk manusia. Sedangkan untuk barang itu didoakan agar terhindar dari bala' atau musibah," ujar Manteb.

Sedangkan Dahlan menegaskan doa tolak bala' itu diadakan selain untuk menghindari musibah dan bencana, juga untuk menghindarkan dari fitnah.

Pemasangan Iklan : ravictory87[at]gmail.com

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter