Tepi Barat, Seorang wanita Palestina yang mendekam di penjara Israel terus melakukan aksi mogok makan. Padahal aksi itu telah berlangsung 41 hari dan menurut dokter, kondisinya kian memburuk dari hari ke hari.
Selain Hana al-Shalabi, ada setidaknya 29 tahanan Palestina yang kini juga melakukan mogok makan di penjara
-penjara Israel. Aksi tersebut sebagai protes atas kebijakan Israel menahan orang-orang tanpa dakwaan. Demikian seperti diberitakan Sydney Morning Herald, Rabu (28/3/2012).
Para tahanan Palestina tersebut tengah menjalani penahanan administratif, yakni penahanan tanpa dakwaan hingga kurun waktu maksimum enam bulan, yang bisa diperpanjang hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Pengadilan Militer Israel pada Minggu, 25 Maret lalu telah menolak permohonan banding atas penahanan al-Shalabi. Pengadilan memutuskan bahwa wanita berumur 30 tahun itu harus menjalani penuh masa tahanan empat bulannya yang akan berakhir pada 23 Juni mendatang.
Tidak jelas alasan penangkapan al-Shalabi di rumahnya di Desa Burqin, Tepi Barat pada 16 Februari lalu. Namun dia diduga terkait dengan kelompok Jihad Islam, organisasi yang terlarang di Israel.
Saat ini, menurut kelompok HAM, B'Tselem, ada sekitar 320 warga Palestina yang tengah ditahan di penjara-penjara Israel tanpa dikenai dakwaan. Termasuk seorang warga Palestina yang telah dipenjara lebih dari tiga tahun dan dua tahanan lainnya yang telah dipenjara lebih dari dua tahun.
Bulan lalu, tahanan Khader Adnan menghentikan aksi mogok makannya yang telah berlangsung 66 hari setelah otoritas Israel setuju untuk membebaskannya pada 17 April mendatang. Akibat aksi mogok makannya itu, Adnan nyaris meninggal.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin