Kabul, Sekitar 1.000 warga Afghanistan turun ke jalanan untuk berunjuk rasa. Aksi demo ini terkait pembantaian 16 warga sipil Afghanistan oleh seorang tentara Amerika Serikat (AS).
Warga tumpah ruah di jalanan Kota Qalat, Provinsi Zabul, yang bersebelahan dengan Provinsi Kandahar. Para demonstran ini meneriakkan slogan-slogan anti-AS. Mereka juga membawa bendera putih.
Para demonstran ini menuntut agar tentara AS si pelaku pembantaian tersebut diadili di Afghanistan. Demikian seperti disampaikan oleh juru bicara Kepolisian setempat, Hekmatullah Kochai kepada AFP, Kamis (15/3/2012).
Aksi unjuk rasa semakin meluas menyusul kedatangan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta ke Afghanistan. Kemarin (14/3), Panetta melakukan pembicaraan dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul.
Demonstrasi kembali marak di Afghanistan pasca pembantaian yang dilakukan seorang tentara AS terhadap 16 warga sipil di Kandahar, Minggu (11/3) lalu. Pelaku penembakan tersebut diketahui berusia 38 tahun dan berpangkat sersan.
Dia pergi meninggalkan markasnya di Kandahar, pada Minggu (11/3) dini hari waktu setempat lalu mendatangi rumah warga dan menembaki mereka yang tengah tertidur lelap. Aksi kejinya ini menewaskan 16 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.
Insiden ini memicu kemarahan rakyat Afghanistan dan dunia internasional. Beberapa saat setelah kejadian, tentara AS tersebut kembali ke markasnya dan menyerahkan diri. Belum diketahui motif tentara tersebut. Otoritas AS dan NATO masih melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.
Yang terbaru, si pelaku pembantaian tersebut diterbangkan ke Kuwait. Hal ini dilakukan demi alasan keamanan mengingat aksi unjuk rasa terkait insiden ini terus meluas. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menyatakan, tentara AS ini terancam hukuman mati jika dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin