Jelang Final Liga Champions 2013:
Borussia Dortmund vs Bayern
Muenchen
Bayern Muenchen dan Borussia
Dortmund adalah dua kekuatan
sepak bola yang sempat luput
diperhitungkan khalayak sebelum
mereka mencapai Liga Champions
musim ini. Meski Muenchen berhasil
melaju ke babak final Liga
Champions dua kali dalam lima
tahun ke belakang, entah
bagaimana nama mereka selalu
kalah pamor dibanding nama-
nama seperti Manchester United,
Barcelona, Real Madrid, bahkan
Chelsea.
Tetapi musim ini lain. Auman
garang pasukan elit Bavaria ini
akhirnya terdengar sampai ke
seluruh dunia. Barcelona, tiran
sepak bola Eropa sejak 2008,
dihajar tujuh gol tanpa balas dalam
dua leg semi final Liga Champions
musim ini. Hampir seluruh filosofi
permainan sepak bola dikuasai
dengan sempurna oleh Die Roten.
Mereka bisa menguasai bola,
melancarkan serangan cepat
lewat sayap dan bertahan dengan
shape retention nan sempurna.
Muenchen begitu disiplin baik
dalam menyerang maupun
bertahan. Mereka begitu kreatif
dan menghibur namun semua itu
dilakukan di dalam koridor yang
jelas batasannya. Mereka kuat,
cepat, dan kejam. Definisi yang
seharusnya lebih cocok
diperuntukkan bagi satuan serdadu
militer.
Namun, di balik kekejaman itu
terselip sebuah keindahan.
Mudahnya, FC Hollywood
membantai lawan-lawannya
dengan cara yang indah dan
penuh cita rasa seni.
Borussia Dortmund sebagai lawan
Muenchen memang sedikit
mengejutkan. Akan tetapi,
keterkejutan itu sudah layaknya
sirna jika kita mengikuti sepak
terjang mereka sejak dua musim
yang lalu.
Filosofi bermain mereka jelas. Tidak
perlu bertele-tele, hajar saja lawan
ketika mereka lengah. Serang
secepat-cepatnya, seefektif dan
seefisien mungkin. Jika suatu hari
nanti Anda diberi kesempatan
bertemu, tanya saja Sergio Ramos
dan Raphael Varane kalau tidak
percaya.
Kiprah Borussia Dortmund juga
sebelumnya sempat kurang
diperhatikan. Memang betul
mereka berhasil memuncaki grup
neraka yang dihuni Real Madrid,
Manchester City dan AFC Ajax,
tetapi ketika itu, sebagian orang
lebih memilih untuk
menganggapnya sebagai sensasi
sesaat saja. Di babak perempat
final pun, mereka harus bersusah
payah menyingkirkan Malaga. Baru
ketika mereka menghancurkan
Real Madrid di leg pertama babak
semifinal, khalayak mulai benar-
benar membuka mata.
Dua tim ini memang sangat layak
untuk berada di partai puncak.
Dominasi Spanyol diruntuhkan
tanpa tedeng aling-aling dan untuk
itu, mereka seakan tidak
membutuhkan apa-apa lagi untuk
dibuktikan bahwa mereka
memang layak. Berbicara soal
kelayakan, artinya berbicara soal
kemampuan teknis kedua tim dan
di sini, kita akan melakukan
komparasi antarlini dari dua tim ini.
LINI BELAKANG
Bayern Muenchen
FC Hollywood tidak kebobolan satu
gol pun dalam empat
pertandingan Liga Champions
terakhir mereka. Tidak tanggung-
tanggung, di empat pertandingan
tersebut, lawan yang dihadapi
adalah Juventus dan Barcelona.
Penampilan lini belakang FC Bayern
di laga leg pertama semi final
Liga Champions barangkali
merupakan salah satu penampilan
defensif terbaik musim ini. Pemain
Barcelona begitu sulit menemukan
celah dan ruang untuk sekadar
menerobos masuk ke kotak penalti.
Kedatangan Dante Bonfim dari
Borussia Moenchengladbach di
awal musim sanggup
memperkokoh sekaligus
menyempurnakan kinerja lini
belakang Muenchen yang
sebelumnya agak rentan oleh
kecerobohan Jerome Boateng dan
Holger Badstuber.
Selain itu, penampilan kedua full-
back kanan dan kiri Muenchen
betul-betul eksepsional.
Kemampuan Phillipp Lahm dan
David Alaba membantu serta
menginisasi serangan sama baiknya
dengan kemampuan defensif
mereka.
Situs WhoScored mencatat, dari 10
gol yang bersarang di gawang
Manuel Neuer, 6 di antaranya
berasal dari open play, 3 dari
situasi set-piece, dan 1 gol lewat
serangan balik. Di sini, seperti yang
terjadi di final DFB Pokal musim
lalu, ada sedikit celah di lini
pertahanan Muenchen terutama
dari situasi serangan balik. Dua full-
back mereka, Lahm dan Alaba
masing-masing pernah dilewati
sekitar satu kali di setiap
pertandingannya.
Borussia Dortmund
12 gol bersarang di gawang
Roman Weidenfeller dalam 12
laga. Bukan rataan yang buruk
tentunya ketika sebuah tim
kebobolan satu kali di setiap laga.
Memang, pertahanan Borussia
Dortmund terhitung solid, akan
tetapi, ada satu kejadian yang
menunjukkan bahwa ada celah
untuk unforced error di lini
belakang tim ini. Gol Cristiano
Ronaldo di Westfalen menunjukkan
bahwa ada potensi bagi lini
belakang Borussia Dortmund untuk
berlaku ceroboh.
Mats Hummels adalah si pemain
yang ceroboh tersebut. Akan
tetapi, potensi kecerobohan
tersebut ia tutupi dengan
penampilan cemerlang. 3,1 tekel;
2,5 intersepsi; dan 6,5 sapuan
seperti yang dicatatkan
WhoScored menunjukkan bahwa
Hummels adalah bagian integral lini
belakang Borussia Dortmund. Di
posisi full-back, nama Lukasz
Piszczek menjelma menjadi satu
nama spesial.
Lukasz Piszczek mencatatkan
sudah mencatatkan 1 assist di
pergelaran Liga Champions musim
ini. Selain itu, peran Piszczek untuk
membangun serangan juga tak
kalah krusial. Catatan rata-rata 1,5
keypasses per laga menunjukkan
bahwa Piszczek memiliki visi brilian
dalam menginisasi serangan.
Kombinasi Piszczek dengan sesama
pemain Polandia, Kuba
Blaszczykowski di sayap kanan
merupakan salah satu yang
terbaik di dunia saat ini.
LINI TENGAH
Bayern Muenchen
Lini tengah Muenchen adalah salah
satu yang terbaik di dunia.
Kombinasi antara kecerdasan,
teknik olah bola, kekuatan dan
kecepatan menjadikan lini tengah
ini begitu intimidatif. Duet double-
pivot Bastian Schweinsteiger dan
Javi Martinez menyimbolkan
kecerdasan, teknik olah bola dan
kekuatan. Sementara itu, duet
Robbery di sayap kiri dan kanan
menyimbolkan kecepatan,
kecerdasan dan teknik olah bola.
Ketika Muenchen menjinakkan
Barcelona di Camp Nou, 81%
bangun serangan dilakukan dari sisi
sayap, sementara itu, sentral
lapangan Die Roten menjadi filter
utama serangan Barcelona.
Schweinsteiger dan Martinez di
pertandingan tersebut masing-
masing mencatatkan 6 dan 2
tekel bersih. Selain itu, mereka juga
masing-masing mencatatkan 4
dan 3 intersepsi. Selain dari aspek
defensif, aspek ofensif dua
gelandang ini juga tidak kalah
mumpuni.
Meskipun sulit diukur secara
statistik, dinamisnya pertukaran
posisi Schweinsteiger dan Martinez
dalam bergantian maju-mundur
membantu inisiasi serangan
menjadi kunci utama permainan
Muenchen. Keseimbangan
menyerang dan bertahan FC
Hollywood semuanya terlihat dari
bagaimana lini tengah mereka
bermain.
Borussia Dortmund
Ilkay Gundogan dan Sven Bender
adalah pesaing natural utama
bagi Bastian Schweinsteiger dan
Sami Khedira di lini tengah Jerman.
Banyak pihak yang mengatakan
bahwa kegagalan Jerman di Euro
2012 silam disebabkan karena
keengganan Joachim Loew untuk
mengubah perspektif Bayern-
sentris menjadi Dortmund-sentris.
Padahal, lini tengah Borussia
Dortmund tidak kalah kelas
dibanding milik Muenchen.
Gaya bermain Borussia Dortmund
yang lebih direct membutuhkan lini
tengah yang mampu menjalankan
transisi cepat dari bertahan ke
menyerang. Butuh sosok dengan
kecerdasan dan visi di atas rata-
rata untuk cepat mengalirkan bola
ke wilayah yang potensial untuk
menghasilkan peluang. Selain itu,
sayap dan posisi nomor sepuluh
Borussia Dortmund diisi oleh pemain
yang memiliki kreativitas dan teknik
di atas rata-rata.
Mario Goetze, Marco Reus dan
Kuba Blaszczykowski menjadi aktor
penting bagi Borussia Dortmund
untuk melancarkan serangan
direct cepat dan mematikan. Reus,
selama gelaran Liga Champions
musim ini mampu mencatatkan
rataan 2,3 dribel sukses per laga.
Disusul oleh Goetze dengan 1,7 dan
Blaszczykowski dengan 1,4.
Serangan ini masih disokong pula
oleh agresivitas duo full-back
dinamis mereka, Lukasz Piszczek
dan Marcel Schmelzer.
LINI DEPAN
Bayern Muenchen
Lini depan Muenchen betul-betul
spesial musim ini. Dari 12 laga Liga
Champions, mereka mampu
mencatatkan 29 gol. Itu artinya,
rataan gol per pertandingan
mereka mencapai angka 2,4 gol
per pertandingan. Thomas Mueller
dan Mario Mandzukic menjadi dua
aktor spesial di lini depan
Muenchen karena kemampuan
mereka yang komplit. Dua pemain
ini, selain tajam, mereka juga
memiliki kesadaran dan
kemampuan defensif yang amat
baik. Muenchen benar-benar
mempraktikkan totaal voetbal
dengan memaksimalkan
kemampuan defensif pemain
depan mereka.
Thomas Mueller kembali menjadi
Thomas Mueller yang kita kenal di
Piala Dunia 2010 silam. Meskipun
terkadang gerak olah bolanya,
seperti yang dikatakan Raphael
Honigstein, tidak ortodoks, namun
kemampuan teknisnya jelas di atas
rata-rata. Selain itu, kecerdasannya
untuk mencari dan memanfaatkan
ruang sangat berperngaruh bagi
ketajamannya. Ia bukan pemain
yang paling enak ditonton, tetapi
ia mungkin salah satu yang paling
rajin.
Sementara itu, Mario Mandzukic,
dengan kekuatan fisiknya sering
digunakan untuk menekan
playmaker lawan, seperti yang
dilakukannya terhadap Andrea Pirlo
di Euro 2012 dan perempat final
Liga Champions. Ia mampu
mempersempit ruang gerak
lawan, terutama lawan yang
memulai bangun serangannya dari
lini belakang. Di leg kedua
pertandingan kontra Barcelona, ia
mampu mencatatkan 4 tekel dan
1 intersepsi.
Borussia Dortmund
Borussia Dortmund
Hanya ada satu nama: Robert
Lewandowski. Pemain yang gagal
menembus tim utama Legia
Warszawa di awal karirnya ini
menyumbang 10 dari 23 gol
Borussia Dortmund di Liga
Champions musim ini. Dengan
catatan seperti itu, berarti 43,4%
gol Borussia Dortmund lahir dari
kaki dan kepala penyerang 24
tahun ini.
Dominannya Lewy - sapaan akrab
Lewandowski - di lini depan
Borussia Dortmund mengindikasikan
bahwa Lewandowski adalah
pemain yang sangat spesial dan
Borussia Dortmund sangat
bergantung pada ketajamannya.
Lewandowski adalah penyerang
klasik yang lihai mencari ruang dan
tidak membutuhkan banyak
peluang untuk menghasilkan gol.
Teknik olah bolanya tidak terlalu
spesial, akan tetapi sebagai
predator kotak penalti, ia memiliki
kecerdasan tinggi untuk membaca
arah bola dan permainan,
sehingga ia tahu kapan dan di
mana ia harus berada untuk
mencetak gol. Tak mengherankan
jika pemain satu ini menjadi salah
satu primadona bursa transfer.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin