Kenyataannya hidup sehat merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia
setiap harinya. Karena dengan kita sehat maka
hidup ini akan lebih berarti. Tetapi anda harus
berhati-hati terhadap beberapa kegiatan yang
menurut kita sepele dan ternyata dapat
merusak kesehatan kitaâ?¦Apa sajakah itu ???
Ini dia :
1. Mendengarkan Musik Lewat Earphone
Suka mendengarkan musik lewat earphoneâ?
¦???? Hmm..hati-hati bahayanya. Terlalu
sering mendengar bunyi keras atau suara
bising dalam tempo lama dan terjadi tiap hari
bisa mengganggu pendengaran. Kajian Komisi
Eropa menunjukkan, kebiasaan mendengar
musik dengan earphone dengan volume tinggi
(di atas 100 desibel), lebih dari satu jam sehari
dalam jangka minimal lima tahun, membawa
risiko gangguan pendengaran permanen.
Saat ini, 50-100 juta orang diperkirakan aktif
mendengar musik melalui earphone setiap
harinya. Berdasarkan penelitian, sebagian
besar mereka menyetel volume hingga di atas
89 desibel (sekitar volume 90 %) untuk
mengimbangi kebisingan lalu lintas. Gangguan
pendengaran karena bising merupakan
gangguan pendengaran tipe saraf (tuli
sensorineural) akibat kerusakan koklea atau
saraf sensoris. Menurut dr.Ronny Suwento,
SpTHT, dari Departemen Telinga Hidung dan
Tenggorokan (THT), RSCM, Jakarta, getaran
kuat akibat gelombang suara keras akan
merusak sel-sel rambut koklea dalam telinga
dalam.
"Kerusakan itu akan menghambat impuls listrik
mencapai saraf pendengaran sehingga tidak
ada yang diteruskan ke otak untuk
diinterpretasi sebagai suara," kata dr Ronny.
Gangguan pendengaran akibat paparan suara
bising terjadi secara bertahap.
"Mungkin pada
tahun-tahun awal orang itu tidak akan
merasakan gangguan karena suara yang kita
gunakan dalam komunikasi sehari-hari hanya
500-4000 desibel," tambahnya. "Lambat laun
ambang batas pendengarannya makin
menurun sampai akhirnya tidak bisa
mendengar suara lagi," kata dr Ronny.
Telinga sendiri diciptakan dengan berbagai
bagian fungsi yang saling bekerja sama
sehingga seseorang mampu mendengar,
memproses, dan memahami dunia di
sekitarnya. Namun, saat suara di sekitar kita
terlalu keras atau bising, sel-sel rambut yang
halus di rumah siput dalam telinga (koklea)
akan rusak. Sel rambut ini berfungsi
menangkap frekuensi suara dan
meneruskannya ke pusat persepsi
pendengaran di otak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika alat
pemutar musik digital yang disambungkan
dengan earphone diputar pada volume optimal
atau maksimal (intensitas sekitar 100 desibel),
telinga hanya boleh terpapar maksimal 5
menit per hari. Pada volume 90 persen (90
desibel) hanya boleh terpapar selama 18
menit. Pada volume 80 persen (80 desibel),
hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari.
Dan, pada volume 70 persen (70 desibel),
hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari.
Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising
akan lebih besar. Jadi, sebaiknya dipakai pada
volume rendah karena akan lebih aman.
Ingat dengan pepatah yang mengatakan, "if
it is too loud you are too old?" Semakin sering
kita mendengarkan bunyi yang terlalu keras,
maka usia kita akan jauh lebih tua dari usia
sesungguhnya karena pendengaran kita
terganggu.
2.Memakai Celana Jeans Ketat
Penggunaan celana jeans ketat dapat
menimbulkan rasa panas di bagian organ
reproduksi yang membahayakan kesehatan
reproduksi. Selain itu, dengan menggunakan
celana ketat, perut akan terasa sakit dan
pernapasan juga akan terganggu karena
perut selalu dalam keadaan tertekan yang
pada akhirnya proses BAK (Buang Air Kecil)
dan BAB (Buang Air Besar) juga akan
terganggu. Jadi, dengan kenyataan seperti
itu, perlu kita pertimbangkan jika ingin
menggunakan celana ketat dalam waktu
lama.
3. Menaruh Dompet di Saku Belakang Celana
Biasa meletakkan dompet di saku belakang
celana? Waspadalah. Kebiasaan itu ternyata
bisa mempengaruhi saraf-saraf yang ada di
tubuh. Para ahli mengungkapkan orang-orang
yang duduk dengan dompet di saku belakang
celana memiliki risiko merusak saraf-saraf
kunci. Kondisi ini sudah menjadi sangat umum
di masyarakat hingga dijuluki dengan nama
hip-pocket syndrome atau wallet-neuropathy.
Laki-laki yang selalu meletakkan dompet di
saku belakangnya adalah kelompok yang
paling berisiko terkena kondisi ini.
Meski demikian ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk menghindari risiko gangguan
saraf, seperti dikutip dari siouxcityjournal.com
yaitu:
1. Melakukan sedikit peregangan sebelum
duduk
2. Mengeluarkan dompet dari saku belakang
sebelum duduk meskipun dompet tersebut
tidak tebal
3. Meletakkan dompet pada tempat alternatif
lainnya seperti saku jaket atau di dalam tas
4. Duduklah dengan nyaman di kursi atau sofa
dengan permukaan yang datar sehingga tidak
mengganggu saraf dan struktur tulang serta
ototnya benar
5. Jika sudah timbul keluhan sebaiknya segera
konsultasikan dengan fisioterapis untuk
memperbaiki postur tubuh dan tidak
memperburuk keadaan.
4. Membunyikan Tulang Leher/Badan Lainnya
Memutar kepala setelah dipijat atau saat leher
terasa pegal memang sangat menyenangkan.
Kepala merasa lebih enteng dan rasa sakit
yang ada di kepala apakah itu pusing atau
sakit kepala, umumnya segera hilang setelah
terdengar bunyi tersebut.
Padahal, kebiasaan itu mempunyai akibat
sampingan yang cukup berbahaya. Salah
satunya, syaraf bisa terjepit di sela-sela tulang
ekor leher. Menurut Brian Cassaza, M.D, dari
Universitas California, Amerika, bila salah urat
syaraf terjepit di antara tulang ekor leher.
Maka, efeknya bisa bemacam-macam,
tergantung dari jaringan saraf itu menuju ke
mana. Tapi, pada umumnya, akan
mengakibatkan organ tubuh seperti kaki dan
tangan sulit dikomando oleh otak. Orang yang
mengalami hal tersebut, biasanya berjalan
seperti robot, karena, otak gagal memberi
instruksi kepada organ-organ tubuh untuk
melakukan apa yang diiinginkan.
Berjalan seperti robot merupakan suatu hal
yang tidak menyenangkan, jika orang itu
menggunakan sandal, dapat dipastikan bahwa
sandalnya akan mudah terlepas dari telapak
kakinya, akibat jari-jari tidak mampu menekan
bagian dasar sandal. Atau, bila makan harus
disuapi. Karena, tangan sulit sekali membawa
sendok hingga ke ujung bibir, sebagaimana
layaknya orang sedang menyuap makanan ke
dalam mulut.
Sama halnya dengan membunyikan tulang
leher, gerakan membunyikan buku-buku jari
juga merupakan kebiasaan yang salah karena
menyalahi aturan persendian normalnya dan
dapat menghancurkan tulang-tulang rawan di
dalamnya.Jika kebiasaan ini dilakukan terus
menerus maka dapat menimbulkan penyakit
sendi yang kronis di kemudian hari.
DARI MANA ASALNYA BUNYI "KRETEK" ITU???
Para ilmuwan biomedis telah mempelajari apa
yang sebenarnya terjadi ketika Anda menekuk
tulang sendi jari dengan menggunakan
mikrofon yang sensitif (untuk mendengarkan
dan menganalisis bunyi) dan ukuran bunyi
(untuk mengukur jumlah tarikan pada jari).
Mereka menemukan bahwa dua suara yang
terpisah biasanya muncul ketika Anda
membuyikan buku jari. Buku jari adalah sendi
yang membuat jari Anda dapat ditekuk. Di
dalam ruang sendi di antara tulan-tulang
terdapat cairan dan ikatan sendi (ligamen) di
setiap sisi ruang sendi yang menyatukan
tulang.
Ketika Anda menarik jari ("menceklek" sendi),
Anda membuat ruang sendi makin besar.
Akibatnya, tekanan dalam ruang sendi makin
menurun. Segera saja, ikatan sendi tersedot ke
dalam. Ketika tekanan menurun,muncullah
gelembung (paling sering karbon dioksida),
hanya dalam satu per ribuan detik. Ketika
muncul, gas ini akan menimbulkan bunyi
letupan yang merupakan suara pertama.
Gelembung itu mengisi 15% ruang sendi yang
sekarang menjadi lebih besar. Karena ruang
sendi mendadak diisi oleh gelembung,
cairannya tiba-tiba mendorong ikatan sendi
dan mendorongnya ke posisi semula.
Pada saat
ligamen "didorong kembali" muncullah bunyi
kedua. Energi yang hilang dalam sendi sangat
rendah, sekitar 7% dari yang Anda perlukan
untuk merusak tulang rawan. Namun, jika
Anda sering melakukannya, itu akan menjadi
cerita yang jauh berbeda.
Sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Daniel
Unger, yang telah membunyikan buku jari
tangan kirinya selama 50 tahun. Ia kemudia
membandingkan tangan kiri (buku sendi yang
sering dibunyikan) dengan tangan kanannya
(yang tidak pernah dibunyikan). Tangan kirinya
tidak terkena artritis, sama seperti tangan
kanannya, namun satu orang merupakan
sampel yang sangat kecil.
Penelitian lain meneliti 300 orang yang telah
membunyikan buku jarinya selama 35 tahun.
Tidak ada kasus artritis pada tangan mereka.
Mereka memang memiliki sendi yang
membesar (bukan masalah besar). Namun, hal
yang mengejutkan adalah tangan mereka
lebih lemah, kekuatan tangan mereka
seperempat kekuatan yang seharusanya!
Jadi, membunyikan buku jari tidak menggangu
Anda dalam waktu singkat, namun 35 tahun
dari sekarang, Anda mungkin tidak akan dapat
membuka botol selai! Bagaimana pendapat
Anda? Masih mau "menceklek" buku jari Anda
lagi?
5. Mandi Malam Hari
MANDI adalah salah satu upaya membersihkan
badan. Mandi biasanya dilakukan sehari 2 kali,
yakni pagi setelah bangun tidur dan sore hari
sepulang dari aktivitas seharian. Mandi jarang
dilakukan pada malam hari, kecuali bagi
mereka yang pada sore hari tidak sempat
mandi karena ada pekerjaan sampai agak
malam. Lalu apakah mandi malam berefek
buruk bagi kesehatan?
Menurut dr.Cici Lia Novita, mandi pada malam
hari sebenarnya tidak membawa dampak
negatif bagi kesehatan bagi orang yang tidak
mempunyai riwayat penyakit tertentu seperti
rematik, jantung dan asma. Ia mengakui, jika
waktu malam hari itu udara khususnya di
Indonesia kelembabannya lebih tinggi sehingga
bila tubuh yang sudah kedinginan diberi air
dingin akan menjadi kaku. "Tidak masalah,
selama kondisi tubuh sehat dan tidak ada
penyakit rematik, jantung dan asma," ujarnya.
I every time spent my half an hour to read this webpage's articles everyday along with a mug of coffee.
ReplyDeleteCheck out my website ... kaospolospamulang.co.id