Yang muda yang berkarya.
Kalimat itu sepertinya tepat ditujukan
kepada anak-anak usia muda, namun mampu
mengundang decak kagum dunia dengan
berbagai karya dan prestasi yang
dihadirkan.
Mengapa dikatakan tergolong muda, karena
memang para technocrats ini usianya tidak
lebih dari 15 tahun. Dilansir mashable, berikut
adalah 9 Inovator Cilik di Dunia dari usia
tujuh sampai dengan 15 tahun, mulai dari
game sampai aplikasi anti intimidasi, yang
mereka ciptakan, dan berhasil membuat
mata dunia terperangah dibuatnya.
1. Nick D’Aloisio
mybroadband.co.za
Di usianya yang baru 15 tahun, Nick D’Aloisio
menciptakan TRIMIT yaitu sebuah aplikasi iOS
yang dapat meringkas konten web agar
lebih singkat untuk digunakan di berbagai
media sosial seperti Twitter, Facebook, dan
Tumblr.
Fast Company menarik D’Aloisio selama satu
bulan untuk mengembangkan penelitian
mengenai aplikasi alogaritma. Biasanya jenis
penelitian yang memakan jutaan dolar ini
dilakukan untuk program Magister (S2) dan
Doktoral (S3).
2. Thomas Suarez
howtosoflife.blogspot.com
Ilmuwan berusia 12 tahun ini mengaku, saat
ini banyak anak-anak yang tidak hanya
senang bermain game, tetapi mereka juga
senang menciptakan gam untuk mereka
sendiri.
Itulah, yang selama ini kerap dilakukan
Suerez. Bukan hanya itu, ia juga mendirikan
perusahaannya sendiri, Carrot Corp dan
sudah menciptakan beberapa aplikasi iOS.
Salah satu diantaranya adalah Earth
Fortune, yang hanya menampilkan warna
yang berbeda dari planet berdasarkan
keberuntungan pemain.
Aplikasi ciptaannya yang paling sukses yaitu
game yang menampilkan artis Justin Bieber
di pertandingan Whac-a-Mole. Berkat
kreativitasnya, ia memenangkan Tribeca
Disruptive Innovation Award pada 2012 lalu.
3. Aaron Sonson, Satwant Singh, dan
Gregory Paczkowski
Ilustrasi / www.guardian.co.uk
Ketiga remaja ini menciptakan aplikasi “Stop
& Go” yaitu aplikasi yang memungkinkan
remaja untuk menceritakan pengalamannya
yang pernah ditilang oleh polisi, menemukan
informasi yang diperlukan tentang hak-hak
merekam dan memungkinkan pengguna
untuk memetakan pencarian yang mereka
butuhkan.
Ide aplikasi ini berawal dari masing-masing
remaja asal London ini yang pernah ditilang
berkali-kali dan digeledah polisi. Mereka
mengatakan di situsnya bahwa mereka
menciptakan “Stop & Go” dengan harapan
membawa transparansi dan keadilan dalam
prosedur tersebut.
4. Steven Gonzalez Jr.
Ketika berusia 12 tahun Steven Gonzalez Jr.
didiagnosis terkena penyakit Leukimia
Myelogenous akut, yaitu salah satu penyakit
kanker yang jarang mematikan. Dokter
mengatakan bahwa ia hanya memiliki
kesempatan hidup sebesar 2 persen. Tetapi,
ia bisa mematahkan diagnosa dokter dan
selamat, meskipun sistem kekebalan
tubuhnya saat itu lemah. Sehingga
memaksanya masuk ke dalam ruang isolasi
selama 100 hari.
Setelah Gonzalez sembuh, ia ingin
membantu pasien kanker lain seusianya,
sehingga ia menciptakan game “Play
Against Cancer”. Dalam game tersebut,
pemain menghancurkan sel kanker yang
digambarkan dengan hantu berwarna hijau.
Selain itu, ia juga mengembangkan “The
Survivor Games”, yaitu jaringan sosial dan
komunitas online pasien kanker remaja.
5. Team 2 (Res-Q)
www.ravictory.blogspot.com
Aplikasi “Stop & Go” bukan hanya menjadi ide
inovatif, tetapi juga menginspirasi Tim 2-the-
Res-Q yang terdiri dari empat gadis remaja
berusia 14 tahun. Mereka mengembangan
“CyberMentors” yaitu aplikasi anti kekerasan
yang berfokus kepada anak-anak muda
untuk membangun harga diri dan
meningkatkan keselamatan mereka yang
menjadi korban kekerasan.
CyberMentors mencakup fitur pesan pribadi
yang memungkinkan pengguna dapat
berbicara dengan CyberMentor langsung
mengenai pengalaman tentang kekerasan
yang dialaminya.
Tim ini bekerja sama dengan Fuerte
International yang merupakan sebuah
lembaga produksi ponsel berbasis di London,
untuk dapat mengembangkan aplikasi ini.
CyberMentors tersedia di Google Play dan
platform berbasis web sosial.
6. Daniel Chao
Tahun lalu, saat Daniel Chao duduk di kelas
lima SD dan berusia 10 tahun, ia menemukan
aplikasi yang dapat mencatat berapa
banyak bacaan yang sudah dilakukan dalam
satu bulan terakhir.
Oleh karena itu aplikasinya dinamakan iRead
Monthly yang memungkinkan siswa dengan
meng-klik tanggal tertentu dan masukkan
berapa menit yang ia gunakan untuk
membaca hari itu. Pada akhir bulan, siswa
dapat mengirimkan laporan tersebut melalui
e-mail ke guru mereka.
Chao mengemukakan kepada CBS Denver
bahwa ia bangga dan senang aplikasinya
tersebut diterima oleh Apple meskipun
usiany masih sangat muda.
7. Zora Ball
www.heavy.com
Di usianya yang baru tujuh tahun, Zora Ball
termasuk orang termuda untuk
mengembangkan aplikasi mobile game. Saat
itu ia ikut berpartisipasi sebagai salah satu
peserta bahasa pemrograman di University
of Pennsylvania's FATE Bootstrap Expo pada
Desember 2012 untuk kategori usia 12
sampai 16 tahun.
Menurut Tribune Philadelphia, programmer
kelas pertama akan mampu mengkonfigurasi
ulang aplikasi yang telah dibuatnya dan Zora
berhasil sehingga membuktikan bahwa ia
melakukan semua pekerjaan itu sendiri.
8. Lim Ding Wen
www.geek.com
Pada 2009, ketika programmer asal
Singapura berusia Sembilan tahun, Lim Ding
Wen membuat aplikasi lukisan virtual untuk
dinikmati oleh adik-adiknya. Aplikasi ini
dinamakan Doodle Kids dan telah mendapat
persetujuan dari Apple. Doodle Kids
menggunakan gerakan sederhana yaitu
meniru gambar yang sudah ada.
Lim yang sudah fasih dalam enam bahasa
pemrograman telah menyelesaikan puluhan
proyek. Pada Agustus 2012, ia mengerjakan
dua proyek baru, termasuk pertandingan 3D
pertamanya.
9. Zach Marks
www.thehollywoodgossip.com
Ketika Zach Marks masih berusia 11 tahun,
meminta didaftarkan Facebook dengan
menggunakan umur orangtuanya. Karena
Facebook memiliki batasan usia minimal 13
tahun. Setelah orangtuanya memarahinya,
ia pun memutuskan untuk menciptakan
jejaring sosial sendiri yang aman bagi anak
seusianya disebut Grom Social.
Pada Desember 2012, USA Today
melaporkan, situs Marks tersebut dilihat oleh
2000 pengunjung dengan sekitar 6000
halaman tampilan setiap harinya. Ini cukup
mengesankan, mengingat Groom Social
awalnya hanya dikenal dari mulut ke mulut
saja.
Groom Social memiliki fitur yang berbeda,
seperti “Gaming”, “Entertainment”, dan
“Health & Fitness” serta memiliki forum yang
berisikan anti terhadap kekerasan, penyalah
gunaan obat-obatan, dan rokok.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin