7. "Kenal juga enggak, kok loyal banget?"
Pertemanan di dunia maya adalah hal yang
tidak lagi asing dengan perkembangan
teknologi yang satu ini. Namun
mengembangkan loyalitas yang luar biasa
untuk orang yang belum pernah Anda temui
secara langsung di dunia maya tanpa
keraguan? Hanya gamer yang mampu
melakukan hal ini. Fenomean ini sendiri dapat
terlihat dari sistem guild yang menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari dunai MMORPG.
Masuk ke dalam guild berarti percaya dan
mengikuti sebauh sistem unik dalam kelompok,
serta berusaha bekerja sama dan berperan
sebaik mungkin. Ketika ketua guild meminta
untuk berkumpul untuk hunting bersama
misalnya, menjadi kewajiban anggota guild
untuk menyempatkan waktu untuk ikut jika
dimungkinkan. Sebuah bentuk loyalitas
mungkin terlihat absurd di mata orang awam.
Bagaimana caranya gamer dapat
mengembangkan kepercayaan dan tanggung
jawab untuk orang yang bahkan belum
mereka temui secara langsung? Ini tentu akan
menjadi misteri tersendiri bagi para gamer,
setidaknya hingga mereka menjajal,
mengalami, dan menemukan jawabannya
secara langsung.
6. "Coba sekali-kali keluar rumah"
ni sudah pasti menjadi nasihat yang seringkali
Anda terima ketika berperan sebagai seorang
gamer. Dengan durasi gameplay minimal 8
jam hingga ratusan jam permainan, apalagi
ditambah dengan kemampuan untuk
menyuntikkan berbagai elemen yang adiktif,
hidup gamer memang akan dengan mudah
terserap ke dalam layar monitor dan kontroler
yang tengah mereka genggam erat.
Kesenangan, kepuasan, dan tantangan yang
ia lahirkan membuat sebagian besar gamer
dianggap anti-sosial, terutama dari mereka
yang non-gamer.
"Dipaksa" untuk lebih banyak menikmati dunia
luar, banyak orang awam yang seolah tidak
memahami bahwa sumber kesenangan gamer
sangatlah sederhana. Tidak dengan bercerita
banyak hal dengan orang lain, tidak dengan
berinteraksi dengan tetangga, tidak dengan
mendengar curahan hati teman, yang
dibutuhkan oleh seorang gamer adalah peran
dan konklusi dari setiap game yang tengah
mereka main. "Coba sekali-kali keluar rumah"
menjadi pilihan tidak rasional, seperti merebut
sumber kesenangan dari Anda secara instan.
5. "Reaksinya jangan lebay donk kalau ada
game baru!"
Bagi seorang gamer, tidak ada momen yang
lebih menyenangkan selain menemukan fakta
bahwa akan ada lebih banyak game
berkualitas yang muncul dalam hitungan hari
atau minggu ke depan. Jika game-game ini
hadir dari franchise yang memang besar atau
memang sudah diantisipasi untuk waktu yang
sangat lama, berteriak girang dengan mood
positif yang kuat tentu saja menjadi reaksi
yang normal. Ini seperti menemukan kembali
air setelah masa paceklik dan kering yang
sudah berlangsung dalam waktu yang lama.
Namun bagi mereka yang awam, reaksi ini
dilihat sebagai sesuatu yang berlebihan dan
tidak masuk akal. Mencintai dan menanti
kehadiran sebuah permainan digital dianggap
absurd dibandingkan menantikan sesuatu yang
lebih fisik.
4. "Gua dulu pernah main Mario di Playstation"
Bagi non-gamer, tidak ada platform yang
berbeda, semua video game dilihat sebagai
satu kesatuan yang sama. Bagi mereka,
semua platform adalah Playstation saat ini
dan platform yang lebih lawas adalah
Nintendo, tidak ada yang lain. Oleh karena itu,
tidak jarang jika Anda menemukan komentar
aneh yang mungkin bertolak belakang dengan
pengetahuan dan pengalaman yang selama
ini kita kenal.
"Gua dulu juga pernah main Mario di
Playstation", menjadi salah satu contohnya.
Tidak heran jika gamer mengembangkan
kebiasaan untuk memberikan koreksi setiap kali
seperti ini mengemuka di perbincangan
ringan. Usaha untuk membeberkan
pengetahuan bahwa video game memiliki
berbagai platform berbeda dengan game
eksklusif mereka masing-masing seringkali
ditanggapi dingin. Respon yang seringkali
Anda dapatkan? "Ah..sama aja.."
3. "Itu kan cuman pedang digital, kok girang
amat?"
daya tarik utama. Daripada sekedar
memberikan karakter yang memang sudah
kuat sejak awal permainan, Anda diminta
untuk mengembangkan karakter lewat sistem
leveling up, memperkuat mereka seiring
dengan lebih banyak pengalaman yang
didapatkan dan quest yang diselesaikan.
Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika
keterikatan emosional dengan tiap karakter ini
membuat banyak gamer yang akan
menyambut dengan senang hati sebagai item
digital yang dapat digunakan untuk
memperkuat mereka.
Semakin langka, semakin tinggi pula rasa puas
dan senang yang dimunculkan. Bagi para
orang awam, sikap seperti ini tentu saja dilihat
sebagai sesuatu yang aneh, apalagi
mengingat waktu dan tenaga yang harus
dicurahkan untuk mendapatkannya.
2. "Ngapain main game kalau malah jadi
stress?"
Pandangan umum bahwa video game hanya
dibangun untuk menghasilkan kesenangan
semata memang dipandang dangkal oleh para
gamer. Mereka yang awam seolah tidak
mengerti bahwa setiap game dibangun
dengan daya tarik yang berbeda-beda,
termasuk tingkat kesulitan yang ada. Tidak
sedikit game yang alih-alih menawarkan
kesenangan, justru menghadirkan tantangan
super sulit yang akan membuat gamer
manapun frustrasi dan menyerah di tengah
jalan.
Namun fakta bahwa kita merasa stress,
frustrasi, dan marah karena tidak mampu
menyelesaikan satu bagian game ternyata
dipandang aneh oleh mereka yang awam.
Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
soal game melahirkan pemikiran yang satu ini.
Cara terbaik? Ajak mereka "menikmati" Dark
Souls untuk jangka waktu tertentu.
1. "Ayo jalan, buruan! Save, terus matiin!"
Berapa banyak dari Anda yang pernah
mengalami kejadian ini, apalagi Anda yang
sempat mencicipi game-game lawas di
platform generasi sebelumnya? Sebagian non-
gamer sangat mengerti bahwa Anda harus
melakukan perintah SAVE untuk memastikan
progress permainan Anda tercatat dan tidak
hilang. Namun yang tidak pernah bisa mereka
mengerti adalah fakta bahwa Anda
membutuhkan SAVE POINT untuk
melakukannya.
Hasilnya? Ketika Anda terpentok jadwal yang
dianggap penting, mereka yang non-gamer
tidak akan segan untuk memaksa Anda untuk
menghentikan permainan di kala jalan sembari
melemparkan kata magis "Save dulu aja!".
Ketika Anda berargumen bahwa Anda butuh
mencari save point terlebih dahulu sebelum
dapat melakukannya, Anda dicap sebagai
pembohong dan hanya mengulur-ngulur
waktu tanpa bisa memperhatikan prioritas.
Kejadian yang sama juga ketika Anda
memperlihatkan mood yang berantakan ketika
utnuk alasan yang tidak jelas, save data Anda
bermasalah atau hilang. Orang awam tidak
akan pernah memahami betapa penting dan
berharganya kata "SAVE" dan "SAVE DATA"
untuk seorang gamer. Tidak ada hal dan
jadwal yang lebih penting daripada sebuah
SAVE POINT ketika tengah memainkan sebuah
game.
Sumber: www.facebook.com
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin