Bela diri tidak hanya mengajarkan
kuat fisik dan pandai bertarung,
tapi juga sejumlah sikap mental.
Salah satu di antaranya adalah
berani. Kita sudah membahas
pengertian dan ruang lingkupnya di
artikel saya dahulu, tetapi kita
belum membahas faktor-faktor
penyebabnya. Kali ini kita akan
membahas secara rinci masalah ini.
Menurut pendapat saya, ada 3
faktor penyebab manusia menjadi
berani mengadakan kontak fisik.
Pertama, merasa punya kelebihan
dibanding lawannya. Misalnya
merasa fisiknya lebih kuat. Merasa
punya senjata yang hebat. Merasa
punya ajian seperti ajian kebal atau
tenaga dalam. Atau merasa punya
kepandaian bela diri. Dan masih
banyak kelebihan lainnya yang
menyebabkan manusia menjadi
berani.
Kedua, menang jumlah. Secara
psikologis, manusia jadi berani kalau
berjumlah banyak. Misalnya
lawannya cuma 1 orang,
sedangkan ia dan teman-
temannya 10 orang. Jumlah salah
satu hal atau faktor yang
menyebabkan manusia jadi berani.
Ketiga, ia berani karena mengira
lawannya takut terhadapnya.
Walaupun terdengar aneh, saya
melihat ini pernah terjadi.
Sekarang mari kita dalami masalah
ini. Berani yang disebabkan faktor
ketiga adalah berani yang bodoh,
karena didasarkan pada
anggapan yang belum tentu
benar. Jika ternyata lawannya
tidak takut, otomatis keberaniannya
lenyap dengan sendirinya.
Sedangkan berani yang
disebabkan faktor kedua adalah
berani yang relatif atau tidak
tetap. Jika ia terpisah dari teman-
temannya, maka keberaniannya
juga akan lenyap.
Jadi praktisi bela diri, berani karena
faktor pertama-lah yang terbaik
karena bersifat tetap dan logis.
Kita tidak takut bertarung dengan
siapapun dalam situasi apapun,
karena kita mempunyai kelebihan
berupa kepandaian bela diri. Kita
terlatih baik untuk bertarung di
dalam berbagai situasi dan kondisi.
Jadilah berani karena Anda adalah
seorang ahli bela diri.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin