[www.ravictory.blogspot.com] ~ Indonesia memperingati tanggal 21
April sebagai Hari Kartini, salah satu
pejuang Indonesia yang
memperjuangkan hak-hak wanita
pribumi. Kartini juga dikenal oleh
negara lain sebagai seorang tokoh
feminis dari Indonesia. Salah satunya
adalah Belanda.
Di Belanda, meski hari kelahiran
Kartini tak diperingati, namun
mereka memiliki jalan yang
dinamakan Raden Adjeng Kartini.
Tak hanya satu, tetapi empat tempat
sekaligus.
1. Jalan R.A Kartinistraat di
Utrecht
Salah satu jalan yang dinamai RA
KArtini berada di kota Utrecht.
Kartini Boulevard ini merupakan
salah satu jalan utama berbentuk
'U'. Jalan Kartini sendiri tampaknya
cukup istimewa karena berukuran
lebih besar dari jalan-jalan dengan
nama pahlawan lain seperti Che
Guevara.
2. Jalan Kartini di Haarlem
Jalan Kartini di wilayah Haarlem
memiliki letak yang cukup menarik.
Di tempat ini, jalan Raden Adjeng
Kartini berdekatan dengan tokoh
pahlawan lainnya, yaitu Sutan
Sjahrir dan Muhammad Hatta. Jalan
Kartini di haarlem juga
bersinggungan langsung dengan
jalan Chris Soumokil, presiden
Republik Maluku Selatan kedua.
3. Jalan R.A Kartinistraat di Venlo
Kota Venlo terletak di Belanda bagian
selatan, tepatnya di kawasan
Hagerhof. DI tempat ini jalan R.A
Katinistraat berbentuk 'O'. Di
sekitarnya, terdapat pula jalan-jalan
lain yang dinamai dengan tokoh-
tokoh wanita dunia yang juga
tercatat dalam sejarah, seperti Anne
Frank, gadis Yahudi yang juga
dikenal melalui tulisannya di zaman
Nazi.
4. Jalan R.A Kartinistraat di
Amsterdam
Terakhir, Raden Adjeng Kartini juga
digunakan sebagai nama jalan di
ibukota Belanda, Amsterdam. Jalan
R.A Kartinistraat terletak di kawasan
Zuidoost atau lebih dikenal dengan
sebutan Bijlmer. Tak seperti di
tempat lain, di sini nama RA Kartini
ditulis dengan lengkap. Di sekitar
Jalan R.A Kartinistraat berjejer pula
nama-nama tokoh wanita lain yang
terkenal di dunia seperti Nilda Pinto,
salah satu tokoh wanita dari
belanda.
Semasa hidupnya, Kartini memang
sering mengirimkan surat-surat dan
tulisannya pada surat kabar di
Belanda. Tak heran jika namanya
dikenal dengan baik oleh negara
kincir angin tersebut.
Bahkan pertama kali dicetak pada
tahun 1911, buku berisi kumpulan
surat Kartini terbit dalam bahasa
Belanda. J.H Abendanon, Menteri
Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan
Hindia Belanda saat itu yang telah
mengumpulkan dan membukukan
surat-surat Kartini, memberikan
judul Door Duisternis tot Licht, atau
"Dari kegelapan Menuju Cahaya.".
Menelusuri empat jalan Kartini di
Belanda sambil mengenang
perjuangan Raden Adjeng Kartini
terhadap hak-hak wanita Indonesia
tampaknya menyenangkan.
Bagaimana, tertarik untuk
melakukannya?
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin