Pengguna Ponsel Sumbang 23% Pendapatan Facebook

Jangan kuatir! Memotret
penampakan hantu tak perlu persiapan
yang ribet, apalagi harus dengan
kemenyan ataupun ritual khusus.

Semua
dilakukan secara alami dan faktor
keberuntunganlah yang menentukan.
Kebanyakan mereka yang telah merekam
penampakan baru menyadari setelah
melihat display kamera digital atau
kamera ponselnya. Karena saat membidik
di lokasi-lokasi yang diyakini angker,
biasanya tidak akan tampak hantu atau
dedemitnya.

"Tidak perlu persiapan yang aneh-aneh.
Kamera ya ndak perlu dikasih apa-apa,"
kata kata Choriyono saat dihubungi
detik.com, Jumat (19/4/2013).
Penggiat pemburu foto penampakan
hantu yang dibawah payung D'Ghostbust
Community ini mengakui hanya faktor
keberuntungan sebagai kuncinya.
Ia mencontohkan, sesosok penampakan
yang diyakini kuntilanak berhasil
diabadikan anggota D'Ghostbust saat
melakukan perburuan di dekat pintu air
Kali Jagir.

Kuntilanak yang terlihat samar
itu terekam kamera ponsel milik Yunan.
Tak hanya itu, penampakan seekor ular
berukuran besar juga berhasil terekam
kamera Niko Jafa'r Al-umar Sahid.
Penampakan ular yang terlihat sisiknya
itu terabadikan di belakang sekitar sebuah
masjid di kawasan Karang Empat
Surabaya.

"Saat memotret tidak terlihat apa-apa,
tapi di kamera pocket yang dipakai Niko
justru terlihat ada ular besar menembus
dinding yang sekitarnya ditumbuhi pohon
pisang," kata Choriyono.

Tak hanya itu, sesosok penampakan
pocong juga terjepret di sebuah
benteng peninggalan Belanda di kawasan
Kedungcowek, Kenjeran. Penampakan
pocong itu dijepret oleh Muhammad Fikri.
"Penampakan pocong itu dijepret
menggunakan kamera handycam," lanjut
Choriyono

Sekali lagi, Choriyono memastikan tidak
ada persiapan spiritual atau magis
sebelum berburu penampakan. "Kami juga
tak mengoleskan minyak tertentu di
lensa kamera atau mengisinya dengan
doa. Tak ada itu. Kami melakukannya
tanpa ada unsur magis. Kami hanya
mengandalkan keberuntungan," tandas
Choriyono.

Ikuti kisah perburuan foto penampakan
hantu selanjutnya...