Pengguna Ponsel Sumbang 23% Pendapatan Facebook

Atasan yang buruk bisa membuat suasana di tempat kerja menjadi tidak menyenangkan. Setidaknya, tipe bos yang buruk pun akan memegang prinsip seperti yang dilansir dari Inc.com berikut ini.

Manajemen adalah perintah dan kontrol
Bos buruk percaya bahwa pekerjaan mereka adalah agar bisa memerintah karyawan melakukan berbagai hal dan memastikan mereka menyelesaikannya.

Karyawan harus mau kerja selama mungkin
Bos buruk juga memegang prinsip bahwa karyawan yang tidak mau bekerja 60 jam dalam seminggu tergolong sebagai bawahan yang pemalas dan tidak becus.

Saya mengatur angka, bukan manusia
Usaha yang dimaksimalkan bos buruk adalah meningkatkan profit perusahaan tanpa berusaha membantu karyawan untuk bisa bekerja secara lebih produktif.

Jika saya ingin sesuatu, saya bisa melakukannya sendiri
Bos yang baik seharusnya memotivasi karyawan untuk meraih kesuksesan dan merangkul kegagalannya sendiri. Tetapi bos buruk tidak peduli dengan hal karena mereka fokus pada dirinya sendiri.

Saya tidak peduli, yang penting semua selesai
Jika bos yang baik mementingkan kualitas dan kuantitas, bos yang buruk hanya akan berprinsip pada kecepatan kemudian baru diikuti dengan ketepatan.

Saya sukses dan kamu gagal
Bos buruk juga hanya mau mengakui hasil kerjanya jika berhasil, tetapi menyalahkan karyawan jika hasilnya buruk.

Keputusan saya mutlak
Tidak ada prinsip demokratis yang dipegang oleh bos yang buruk. Mereka menganggap keputusannya mutlak dan karyawan tidak berhak memberikan saran.

Waktu favorit untuk memarahi karyawan adalah...
Saat mereka minta kenaikan gaji! Evaluasi pekerjaan bisa membuat bos yang buruk melontarkan berbagai kritik, keluhan, dan saran sepuasnya pada karyawan yang minta kenaikan gaji.

Saya orang penting, tidak perlu bersikap sopan
Karena merasa memiliki kekuasaan, bos yang buruk akhirnya bersikap semena-mena dan tidak mau sopan pada bawahannya.

Itulah berbagai prinsip yang dipegang oleh bos yang buruk. Semoga Anda bukan salah satu orang yang melakukannya!