-->

Al-Qur’an dan Sains: Akhir Alam Semesta

Sebagaimana yang telah kita ketahui
sebelumnya, bahwa benda-benda di
jagad raya ini, pada mulanya satu, lalu
tercerai-beraikan setelah terjadinya
ledakan besar yang mengakibatkan
keterpisahan antara satu benda
dengan benda lainnya.
Sehingga membentuk gugusan
benda-benda langit yang terdiri dari
galaksi, bintang, planet, satelit dan lain
sebagainya.

Namun tentunya keseluruhan benda
langit ini tidak mungkin akan terus
ada tanpa ada batasnya. Bahkan
secara pasti, dapat ditegaskan bahwa
seluruh apa yang ada di alam semesta
ini akan berakhir.

Para ilmuwan telah banyak melakukan
penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui akhir alam raya ini. Dalam
melakukan penelitian tersebut,
mereka menggunakan hitungan
energi yang mendorong alam raya ini
agar secara terus-menerus
mengalami penambahan.
Penggunaan energi ini dimaksudkan
untuk menciptakan pemuaian alam
secara terus-menerus dengan
batasan. Ia tidak boleh melampaui
kuantitas penambahan energi yang
telah ditentukan, yang dapat
mengakibatkan alam raya ini meledak.

Penelitan yang mereka lakukan,
menghasilkan dugaan bahwa suatu
saat energi yang terdapat di alam raya
ini akan melampaui batas
keseimbangannya yang menyebabkan
kehancurannya.

Sebagaimana dulu, benda-benda
yang ada di alam raya ini terbentuk
setelah terjadinya ledakan besar,
maka benda-benda ini juga akan
hancur setelah terjadinya ledakan
besar yang diakibatkan kekuatan
energi yang melampaui batas
kemampuannya.

Al-Qur’an telah menggambarkan akhir
alam semesta ini yang menyerupai
awal pembentukannya, sebagaimana
yang terdapat pada surah Al-Anbiya
ayat 104.

Allah SWT berfirman:
“(yaitu) pada hari Kami gulung langit
seperti menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebagaimana kami
telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya.
Itulah suatu janji yang pasti Kami
tepati. Sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya.”
Pengungkapan dengan menggunakan
kata ‘Kami gulung langi’, adalah cara
pengungkapan yang sangat teliti sekali
yang dimaksudkan untuk
menggambarkan penyusutan alam
semesta ini, karena energi yang
terdapat di dalamnya telah melebihi
batasan yang telah ditentukan.
Al-Qur’an di bagian lain ayatnya,
mengungkapkan penciptaan kembali
alam semesta setalah ia melewati
batas energi yang ditentukan.

Allah
SWT dalam surah Ibrahim ayat 48
berfirman:
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti
dengan bumi yang lain dan (demikian
pula) langit.”

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter