Saat berada di tempat umum, risiko penularan virus, bakteri atau penyakit tertentu tentulah besar dan hampir tak bisa dihindari. Namun sebuah studi baru dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengungkapkan Anda mungkin takkan tertular flu jika berada di ruangan yang tingkat kelembapannya tinggi.
Studi yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat kelembapan terhadap penyebaran virus flu ini mengambil setting khusus di fasilitas perawatan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit.
Untuk mensimulasi transmisi atau penyebaran virus flu di fasilitas perawatan kesehatan, tim peneliti pun menggunakan sejumlah manekin yang bisa 'batuk' dan 'bernafas' yang ditempatkan dengan jarak masing-masing sejauh 6 kaki dalam sebuah ruangan.
Kemudian peneliti melepaskan partikel-partikel virus flu ke penjuru ruangan ketika manekinnya 'batuk', lalu saat manekinnya 'bernafas', sebuah alat dilepaskan peneliti untuk menangkap berbagai partikel yang berada di dekat mulut manekin. Partikel-partikel itu dikumpulkan dan diamati kemampuannya untuk menginfeksi sel-sel manusia.
Dari situ diketahui pada tingkat kelembapan 23 persen, 70-77 persen partikel virus flu masih mampu menyebabkan infeksi satu jam pasca simulasi. Tapi ketika tingkat kelembapannya ditingkatkan menjadi 43 persen, hanya 14 persen partikel virus yang dilaporkan masih mampu menginfeksi. Bahkan sebagian besar partikel flu tersebut menjadi tidak aktif 15 menit setelah dilepaskan ke udara yang lembab.
"Virusnya jadi berjatuhan ketika kelembapannya tinggi," kata peneliti John Noti dari National Institute for Occupational Safety and Health, CDC, AS.
Selain itu, tingkat kelembapan tinggi juga mempengaruhi partikel flu yang kecil maupun yang besar. Hal ini penting, pasalnya partikel flu yang kecil justru cenderung bertahan lebih lama di udara ketimbang partikel yang besar, sedangkan partikel besar mudah jatuh ke tanah.
Namun peneliti menyadari upaya untuk meningkatkan kelembapan di penjuru fasilitas perawatan kesehatan seperti rumah sakit mungkin akan jadi tantangan tersendiri seperti kendala biaya dan waktu. Hanya saja peneliti menyarankan agar rumah sakit mempertimbangkan untuk memprioritaskan peningkatan kelembapan di ruangan-ruangan tertentu seperti di ruangan-ruangan yang berisiko tinggi terjadi penyebaran virus flu atau di ruangan-ruangan dimana pasien-pasiennya rentan terkena flu seperti intensive care unit (ICU).
"Hal penting lainnya adalah kelembapan di suatu ruangan juga tidak boleh terlalu tinggi karena jamur akan mudah tumbuh," pungkas Noti seperti dilansir Livescience, Jumat (1/3/2013).
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin