-->

7 Furnitur Ramah Lingkungan yang Terbuat dari Sampah

Lingkungan sering kali dihubungkan dengan ramalan kesuraman dan malapetaka di bumi ini. Oleh karena itu, banyak seniman dan arsitek bekerja kreatif pada green projects dalam skala kecil maupun besar untuk manfaat ekonomi dan lingkungan. Sampah menjadi trendi sekarang hari dan pakaian bekas yang diubah menjadi seni atau produk yang berguna seperti furnitur, tidak hanya sekedar memenuhi aliran limbah.
Mari kita lihat furniture-furniture tersebut :

1. Recycled Plastic Bag Chair

Setiap hari kantong plastik digunakan oleh kita semua dalam berbagai hal, baik kemasan atau sebagai membawa tas. Setelah selesai, kita tidak menggunakannya lebih lanjut dan hanya membuangnya, tanpa mengetahui bahwa hal itu menyebabkan rugi terhadap lingkungan. Tapi kursi yang digambarkan indah di atas telah memberikan arti dan kehidupan baru. Dibuat oleh Ryan Frank, seorang desainer asal London, kursi ini dibuat dengan menggunakan tas belanja plastik yang dilapisi aluminium daur ulang. Bahan-bahan daur ulang ini dikombinasikan dengan teknik tradisional kerajinan Afrika untuk membuat bagian yang berwarna-warni. Desainer ini, terinspirasi dari patung ‘inkuku’ (ayam) Afrika Selatan yang juga terbuat dari plastik.

2. Inflatable Garbage Chair by Nick Demarco

Nick DeMarco, seorang mahasiswa California College of Arts telah merancang kursi XS dengan memanfaatkan segala macam plastik seperti kantong plastik dan botol, kaleng aluminium, pakaian tua yang tidak diinginkan, koran bekas dan semua item yang dibuang ke tempat sampah yang ditemukan di rumahnya. Nick membuat rangka plastik bening dan mengisinya dengan benda-benda sampah. Dia menciptakan kursi plastik sampah sebagai proyek untuk kelas furnitur produksi yang berkelanjutan, dan dipamerkan di ICFF di New York sebagai bagian dari Sustainable Design For Mass Production.

3. Shredded Paper Furniture

Jens Praet membuat furnitur ramah lingkungan dari kertas dan koran-koran lama yang digunakan sehari-hari. Dia mengumpulkan kertas yang dibuang dan memotongnya sampai hancur. Shredded Paperini kemudian direndam dalam resin dan dibentuk agar sesuai dengan yang diinginkan. Setiap item furnitur yang dibuat dengan cara ini bisa kuat seperti kayu, dan lebih ramah lingkungan.

4. Recycled Furniture Made from Undesirable Materials

Furniture designer, Chris Rucker, asal New York menciptakan furnitur mengagumkan dengan memanfaatkan benda-benda sampah dan buangan limbah. Dia mengimplikasi teknik dan keterampilan konstruksinya untuk membuat material seperti strand boards, plastic laminates and bundles of dumped furniture. Rucker mengkonversi benda-benda tidak berharga ini menjadi kursi, meja kopi dll

5. Mulch Chair

‘Mulch Chair’ diatas tersebuat adalah hasil kerja Craig Ian McPherson, mahasiswa lulusan Edinburgh College of Art. Kursi ini diciptakannya dengan Reuse(menggunakan kembali) limbah kebun. Kursi itu ditampilkan di London Design Festival pada tahun 2009, Earls Court One, London.

6. Furniture Made of Industrial Scraps<

Banyak limbah yang dihasilkan produksi yang hanya dikumpulkan di pembuangan sampah. Sebuah kelompok dari Bangkok’s Kasetsart University’s Architecture Program yang disebut Scrap Lab, membuat furniture yang indah yang berasal dari limbah industri dengan menggunakan keterampilan kreatif mereka. Sisa-sisa industri seperti kayu, plastik, busa, logam, debu dll digunakan untuk menghasilkan dekorasi furnitur seperti lampu, meja dan kursi. Scrap Lab bermaksud untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sampah-sampah dan limbah industri dapat dimanfaatkan secara kreatif untuk membuat furniture yang fungsional dan menawan

7. Furniture Made From Decommissioned Russian Naval Mines

Mati Karmin, seorang pematung Estonia menciptakan furniture-furniture yang berasal dari ranjau laut yang tidak aktif. Dia menemukan ranjau laut Rusia jenis AGSB yang tidak aktif di daerah pantai rumahnya. Karmin menciptakan furnitur seperti meja, kursi, bak mandi, akuarium, lampu LED dan lemari bar dari tambang angkatan laut yang sudah tua.

sumber

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter