-->

Penyakit Misterius yang Merusak Otak Bikin Mereka Dikira Gila

Para dokter di Philadelphia, AS tengah bergulat dengan penyakit misterius yang menyerang beberapa wanita muda. Pasien-pasien yang kini dirawat di rumah sakit tersebut menampakkan gejala aneh berupa menangis atau tertawa histeris, lalu tiba-tiba badannya kaku tak bergerak.

Awalnya gangguan ini dikira penyakit mental, namun terkadang pasien juga mengalami kejang-kejang. Dokter lantas mendiagnosisnya mengidap penyakit auto imun yang disebut Anti-NMDA Receptor Encephalitis. Penyakit ini baru ditemukan 4 tahun lalu dan menyerang otak serta sistem kekebalan tubuh.

"Selama satu menit saya akan menangis, menangis histeris, lalu beberapa menit berikutnya saya akan tertawa. Saya sangat paranoid dan manik. Ada sesuatu yang salah. Saya pikir ada sebuah truk yang mengikuti saya," kata salah seorang pasien, Susannah Cahalan dari New Jersey seperti dilansir CBS News, Senin (11/2/2013).

Seorang pasien lainnya bernama Emily Gavigan malah gejalanya lebih buruk. Gadis yang masih tercatat sebagai mahasiswi di University of Scranton ini tak bisa mengendalikan gerakan lengannya. Ia lalu mengalami kejang sampai-sampai membutuhkan ventilator atau alat bantu pernapasan.

"Saya melakukan gerakan abnormal yang aneh. Saya adalah orang yang relatif normal, tapi beberapa menit berikutnya saya berhalusinasi dan bersikeras bahwa ayah telah menculik saya," kata Susannah.

Susannah dan Emily tidak mengidap penyakit mental. Hasil pemeriksaan menunjukkan keduanya mengidap penyakit auto imun yang disebut Anti-NMDA Ensefalitis Receptor. Penyakit ini terjadi ketika antibodi tubuh menyerang otak sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Bingung menjelaskan kepada orang tua pasien, dokter dengan sederhana mengatakan bahwa otak si pasien 'sedang terbakar'. Penyakit ini dapat dideteksi dari pemeriksaan cairan tulang belakang dan dapat diobati dengan imunoterapi. Sayangnya belum ada obat yang dapat mengatasi sepenuhnya, jadi pasien masih memiliki kemungkinan kambuh.

"Dokter mengatakan kepada orang tua saya otaknya sedang terbakar. Dia menggunakan kata-kata 'otaknya sedang terbakar'," kata Susannah.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter