Taipan dan pengusaha properti kelas atas, Ciputra, prihatin dengan sulitnya punya rumah di Indonesia, meski sudah punya pendapatan tetap. Berbeda dengan Singapura yang warganya rata-rata sudah mampu beli rumah.
Menurutnya, harga tanah di Singapura delapan kali lebih mahal dari rata-rata harga tanah di DKI Jakarta. Tapi hal itu tidak jadi menjadi masalah karena penghasilan masyarakat di sebelah pulau Batam itu, 15 kali lebih tinggi daripada rata-rata penghasilan masyarakat Indonesia.
"Harga tanah di Singapura 8 kali dari Jakarta. Tapi pendapatan Singapura 15 kali dari Indonesia," tutur Ciputra di Hotel JW Marriott Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2013).
Pendiri Ciputra Group ini juga menegaskan, meskipun harga tanah di negeri singa itu selangit namun hampir 100% masyarakat di sana punya rumah. Hal tersebut berbeda dengan Indonesia.
"Orang Singapura hampir 100% punya rumah kalau kita terbalik," tambahnya.
Menurutnya, ada lima kendala kenapa masyarakat berpenghasilan rendah sulit atau bahkan tak memiliki akses ke Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Hal senada juga dialami pengembang jika ingin mengembangkan rumah atau apartemen bersubsidi.
"Indonesia ada 5 persoalan yakni birokrasi, politisi, regulasi, korupsi, edukasi. Itu yang dibenahi terus," cetusnya.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin