Pagelaran busana di hari pertama Indonesia Fashion Week (IFW) ditutup penampilan dari tiga desainer lokal yang disandingkan dengan satu desainer tamu dari luar negeri. Mereka adalah Denny Wirawan, Rudy Chandra, Sofie, dan Melinda Looi, desainer asal Malaysia.
Pertunjukan yang diadakan di Jakarta Convention Center, Kamis (14/2/2013) malam ini dibuka dengan show dari Melinda Looi yang bertajuk 'Sunset of Africa'. Mengambil inspirasi dari tanah Afrika, karya Melinda didominasi warna cokelat, marun, oranye, dan ungu.
Kesan wanita yang kuat namun feminin diberikan desainer asal Malaysia itu, dengan pemillihan bahan yang ringan seperti syifon dan lace Prancis. Kesan Afrika juga tergambarkan dari aksesori seperti tanduk dan turban besar yang dipakai para model. Selain menampilkan dress maxi yang anggun, Melinda juga menampilkan rok bervolume, atasan layer, dan juga celana harem bermotif batik.
Fashion show sesi kedua, masih terinspirasi dari tanah Afrika. Jika di pertunjukan sebelumnya Melinda terinspirasi dari matahari terbenam di Afrika, kali ini Denny Wirawan menyuguhkan koleksi dengan tema "Poetique de Savane" atau puisi dari Savanna yang terinspirasi dari hamparan rerumputan atau ilalang di Savanna.
Busana ready-to-wear yang kasual namun edgy ini, berasal dari lini busana kedua Denny, yaitu Balijava. Lini kedua desainer berdarah Bali-Jawa ini memang mengkhususkan pada busana etnik khas Indonesia.
Denny menggunakan songket Palembang untuk koleksinya kali ini, yang didominasi palet warna tanah. Misalnya saja coklat, khaki, emas, dan abu-abu. Dijelaskan pula, songket yang dipakai menggunakan pewarna alam guna mewujudkan misi fashion Go Green.
Pada koleksi kali ini, Denny menampilkan variasi blazer, dan jaket yang dipadukan dengan blouse atau bawahan seperti rok pensil dan celana pipa. Adapula dress dengan detail backless. Bordir berwarna keemasan juga terlihat menghiasi koleksi desainer yang hobi travelling ini. Di akhir pertunjukannya, gaun malam panjang berbahan songket sutera dan tulle hadir dengan potongan yang simple tetapi tetap elegan dan seksi.
Pertunjukan selanjutnya dilanjutkan oleh karya dari Rudy Chandra. Ia mengangkat kecantikan seorang wanita dari masa ke masa. Permainan siluet dengan model peplum membuat koleksi ini begitu shopisticated.
Adapula jumpsuit, blazer, gaun dengan rok lebar, serta cape detail pita yang begitu feminin dan anggun. Koleksi kali ini masih tetap didominasi dengan warna coklat, namun permainan warna terang mulai bermain dengan tambahan warna biru yang cerah.
Pertunjukan kolaborasi yang mengangkat tema besar "Renown Culture" itu diakhiri oleh koleksi dari Sofie. Berbeda dari tiga koleksi sebelumnya yang mengambil sisi tradisional, koleksi Sofie justru terlihat modern dan futuristik.
Sesuai dengan tema Algorhitmic, Sofie bermain dengan teknik digital printing. Ia banyak mengenakan motif garis hingga polkadot. Teknik mirror juga terlihat dalam koleksi yang didominasi warna monokrom hitam dan putih itu. Permainan motif dalam variasi model jaket yang bertumpuk, bolero, celana biker, serta detail resleting di pinggang jaket, membuat koleksinya ini terlihat begitu urban.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin