-->

Cukup Gigitan Kecil Agar Tidak Makan Berlebihan

Banyak pakar menyarankan agar orang tidak makan atau nyemil saat menonton televisi atau sembari melakukan aktivitas tertentu karena orang akan cenderung makan dengan porsi yang lebih banyak ketika perhatiannya teralihkan. Tapi kecenderungan untuk makan berlebihan ini bisa dicegah dengan mengambil porsi makanan yang kecil.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti meminta 53 orang sehat berusia 18-35 tahun untuk menyesap sup sembari menonton sebuah film animasi. Keesokan harinya, ukuran sesapannya dibagi menjadi dua; kecil (5 gram atau 0,2 ons) atau besar (15 gram atau 0,5 ons).

Pada hari ketiga, partisipan diperbolehkan menyesap sup sebanyak yang mereka inginkan (disebut juga sesapan gratis). Namun pada setiap percobaan partisipan diijinkan untuk berhenti kapanpun mereka merasa kenyang.

Dari situ diketahui bahwa orang akan cenderung lebih banyak makan sup ketika mereka teralihkan oleh film dibandingkan ketika mereka diminta untuk fokus pada rasa sup tersebut.

Lebih penting lagi, konsumsi supnya terhitung 30 persen lebih rendah ketika partisipan mengambil sesapan kecil dibandingkan ketika mereka mengambil sesapan dengan ukuran besar atau sesapan cuma-cuma, terlepas mereka tengah teralihkan perhatiannya atau tidak.

Uniknya, partisipan yang mengambil sesapan ukuran besar atau cuma-cuma terlalu meremehkan porsi sup yang mereka makan. Sebaliknya partisipan yang mengambil sesapan ukuran kecil cenderung melebih-lebihan porsi sup yang mereka konsumsi.

"Jadi merancang makanan yang memiliki ukuran kecil itu akan mencegah konsumsi berlebihan dan menurunkan prevalensi obesitas," kata peneliti.

Bahkan jumlah gigitan dan berapa kali seseorang menelan makanannya juga memainkan peran penting dalam menentukan tingkat kekenyangan seseorang. "Gigitan kecil justru meningkatkan jumlah gigitan dan berapa kali proses menelan yang dibutuhkan seseorang untuk menghabiskan suatu makanan," tutup peneliti seperti dikutip dari myhealthnewsdaily, Jumat (25/1/2013).

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter