Di tengah banyaknya anak-anak Indonesia yang masih kekurangan gizi, sebagian anak-anak ada yang mengalami kelebihan gizi. Hal ini membuat program penanganan gizi di Indonesia harus menanggung beban ganda sekaligus.
"Kalau anak masih bayi kelebihan berat badan tidak apa-apa. Tapi kalau sudah masuk SD baru perlu mendapat penanganan. Asupan karbohidratnya harus dikurangi dan proteinnya ditambah," kata dr H. Tb Rachmat Santika, SpA, MARS, dokter spesialis anak IDAI yang juga staf ahli Menko Kesra Bidang Pencapaian MDGs dalama acara Seminar tentang Jajan Sekolah yang diselenggarakan Tupperware di Wisma Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Menurut dr Rachmat, sekitar 10 persen anak Indonesia mengalami obesitas. Anak-anak obesitas tersebut sebanyak 18 persen ditemui di daerah perkotaan dan sebanyak 6 persen ditemukan di pedesaan. Ketimpangan gizi ini terjadi sebab tidak seimbangnya asupan gizi yang diberikan kepada anak.
Idealnya, 40 persen asupan gizi anak dipenuhi dari protein. Zat ini bisa diperoleh dari bahan makanan seperti ikan, telur, tempe dan tahu. Karbohidrat sebaiknya hanya menyumbang 30 persen dari asupan gizi harian. Lemak dari santan dan minyak juga idealnya sedikit saja diberikan.
Nutrisi lain yang tak kalah penting adalah vitamin, mineral dan air. Dr Rachmat menjelaskan bahwa faktor nutrisi ini menyumbang sekitar 20 persen dari kondisi kesehatan anak. Faktor lingkungan akan menyumbang sekitar 28 persen dan perilaku atau gaya hidup menyumbang 42 persen. Pada anak-anak, kesemua faktor ini erat kaitannya dengan pengasuhan orang tua.
"Anak-anak Indonesia yang asupan gizinya tidak mencapai 1.400 kalori perhari ada 14,6 persen. Kebutuhannya adalah minimal 2.000 kalori, ada sekitar 35 persen yang sudah tercukupi. Sedangkan yang kelebihan nutrisi ada 10 persen," ujar dr Rachmat.
Jika tidak ditangani dengan baik, obesitas pada anak bisa berlanjut sampai dewasa. Obesitas sendiri diketahui berkaitan dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin