Alergi muncul ketika ada benda asing yang direspon sebagai ancaman oleh sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh melakukan reaksi tertentu. Penyebab alergi ada bermacam-macam dan kadangkala unik sifatnya. Baru-baru ini, peneliti menemukan ada alergi terhadap Amerika Serikat.
Istilah ini bukan mengacu pada alergi terhadap produk atau idealisme yang diusung negara Paman Sam tersebut, melainkan mengenai tempat tinggal. Penelitian menemukan bahwa semakin lama anak-anak imigran tinggal di AS, maka risikonya mengalami alergi akan semakin tinggi.
Dalam penelitian ini, para peneliti membandingkan anak yang dilahirkan di luar AS lalu tinggal di AS selama 10 tahun dengan anak-anak yang lahir dan tinggal di AS selama 10 tahun lebih. Ternyata anak imigran yang tinggal di AS 3 kali lipat lebih besar kemungkinannya mengalami alergi, terutama eksim.
"Gangguan alergi jauh lebih jarang ditemui di negara-negara lain seperti Meksiko dan China daripada di AS. Kami menduga bahwa hal ini mungkin disebabkan karena perubahan gaya hidup di perkotaan, status sosial ekonomi, etnis, gizi, berat badan dan polusi," kata peneliti, dr Jonathan Silverberg dari St Luke's-Roosevelt Hospital Center di New York seperti dilansir Medical Daily, Rabu (27/2/2013).
Dalam pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAI), dr Silverberg menerangkan bahwa anak-anak imigran mulai mengalami alergi pada tahap yang rendah. Risiko alerginya akan meningkat jika semakin lama tinggal dan menetap di AS
Para peneliti membandingkan 78.853 anak yang ikut serta dalam dalam Survei Nasional di AS tahun 2007 - 2008 tentang prevalensi gangguan alergi. Sebanyak 1.989 anak dalam penelitian dilahirkan di luar AS dan 76.864 sisanya dilahirkan di AS. Rata-rata usianya adalah 11 tahun.
Orang tua juga ikut ditanyai tentang gejala alergi yang pernah dialami anak-anak dalam penelitian, misalnya asma, eksim, kulit bentol-bentol, demam dan gejala lain. Peneliti mencatat tempat kelahiran anak-anak dan orang tuanya serta berapa lama sudah tinggal di AS.
"Penelitian telah lama menemukan hubungan antara tinggal di kota dan dengan tingginya kasus alergi. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuh di daerah pedesaan lebih menawarkan perlindungan terhadap alergi. Atau mungkin juga daerah perkotaan membuat anak-anak terpapar lebih banyak polutan yang mempengaruhi alerginya," ujar dr Silverberg.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin