-->

Agar Tak Sembarang Makan Kertas & Batu, Bocah Ini Diberi Kamar Istimewa

Rayakan ultah ke-6, bocah laki-laki bernama Zach Tahir ini pun dihadiahi sebuah kamar baru oleh orang tuanya. Mungkin tak terlihat istimewa tapi itu bukan sembarang kamar karena kamar itu dilengkapi dengan perabot yang tak bisa dimakan.

Di usia semuda itu, Zach telah mengidap penyakit langka yang mendorongnya untuk ketagihan dan terus memakan benda-benda padat di sekitarnya seperti batu, kertas hingga lumut. Penyakit ini disebut dengan pica.

Sekilas Zach hanyalah seperti anak hiperaktif lainnya. Namun nyatanya keinginan Zach untuk memakan benda padat itu terlihat semakin parah ketika ibunya, Rachel Horn tahu ia mulai mengunyah eternit dan menggigiti kain tirai di kamarnya.

"Tak ada batasan apa yang ingin ia coba makan. Kami tak tahu apa yang membuat benda-benda itu terlihat enak di mata Zach tapi kami juga tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan kebiasaannya mengunyah berbagai hal," kata Rachel (32) seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (20/2/2013).

Kamar itu dirancang dan dibuat khusus dengan menggunakan bahan dari dinding lapangan squash yang sangat kuat hingga Zach tak mungkin bisa menggerogoti dindingnya. Tak hanya itu, kamarnya juga dipenuhi perabot yang tak bisa digigit. Bahkan kusen jendelanya dibuat miring sehingga Zach akan kesulitan memanjat jendela itu.

"Lemari pakaian dan laci-laci yang ada di kamarnya juga telah dibuat dengan ujung bulat dan dipasang agar Zach tak dapat menariknya keluar. Tirai kamarnya pun harus di pasang di antara kaca jendela sehingga tak dapat dijangkau oleh Zach," tambahnya.

Kamar tidur baru Zach ini diperkirakan merupakan yang pertama dimiliki seorang penderita Pica. Biaya yang dihabiskan keluarga Zach untuk membuat kamar tambahan untuk rumah mereka di Salford, Greater Manchester, Inggris ini sendiri mencapai 36.000 poundsteling.

Dana yang digunakan untuk membuat kamar khusus untuk Zach itu berasal dari Salford Council yang memberikan tunjangan sebesar 26.000 poundsterling. Namun Rachel harus mengumpulkan 10.000 poundsterling lainnya melalui donasi amal.

Rachel yang harus melepaskan pekerjaannya di bank untuk merawat Zach ini berkata, "Sangat mengkhawatirkan ketika mengetahui ia bisa meletakkan apapun di dalam mulutnya dan ketika ia mulai memakan kayu, saya takut ia akan memakan kayu yang bentuknya besar dan tersedak karenanya."

Zach yang juga seorang kakak dari adik perempuannya, Isabella (3) pertama kali ketahuan mengidap pica ketika memakan lumut di hari pertama ia bisa berjalan keluar rumah.

"Ia sangat menyukai benda-benda yang bertekstur seperti lumut dan kertas karena ia bisa meremas benda itu lalu mengunyahnya. Sebagai oran gtua saya tentu sangat khawatir karena Anda akan membayangkan berbagai kuman yang bisa dimakannya," tandas Rachel.

Beruntung meski Zach mengidap pica, autis dan tak bisa berbicara, setidaknya Zach tak pernah membutuhkan pertolongan medis atau jatuh sakit karena gangguan yang dialaminya. Tapi Rachel sulit mempercayai Zach jika ia dibiarkan beraktivitas sendirian karena ia akan mencari-cari cara untuk menemukan apapun yang bisa dimakannya.

Untuk itu, Rachel memasang perangkat CCTV di dalam kamar Zach yang tersambung dengan ponsel pintarnya sehingga ia dapat mengawasi Zach sepanjang waktu.

"Jika saya mendengar sesuatu di malam hari, saya tinggal menyalakan ponsel saya. Masalahnya jika saya langsung ke kamarnya, ia bisa merasa tertekan dan meminta saya tinggal. Jadi solusi terbaiknya adalah saya dapat melihat apa yang ia lakukan tanpa ia ketahui," kisah Rachel.

"Zach sendiri kekurangan jam tidur karena ia autis dan pikirannya sangat aktif. Secara tidak langsung ia juga terus membuat saya terjaga, terutama di malam hari. Saya harap kamar barunya ini bisa membuatnya tidur lebih lama karena ia menyadari tak ada gunanya ia terjaga untuk menemukan dan mencoba berbagai benda baru untuk dimakan," pungkasnya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter