-->

5 Cara Meng-crop Foto Traveling yang Atraktif

Usai pulang traveling, kita membawa ratusan foto perjalanan. Kadang ada yang bagus, ada juga yang jelek. Ikuti 5 cara meng-crop foto perjalanan menjadi gambar yang atraktif bahkan provokatif.

Cropping foto sering dilakukan untuk membuang bagian yang jelek dari foto, atau bagian yang tidak perlu. Tapi, cropping juga bisa dilakukan untuk mendekatkan subjek dan memperkuat inti cerita dalam foto agar lebih dramatis, lebih lugas, lebih atraktif, lebih provokatif, lebih dalam dan lebih fokus.

Contoh paling populer yakni foto ikonik Che Guevara karya Alberto Korda. Saat itu, Korda memotret Guevara dengan baret berbintangnya bersama orang lain. Lantas foto tersebut dicrop sehingga menghasilkan headshoot Che Guevara. Foto Che Guevara ini kemudian beredar luas, dicetak di baju, mural dan berbagai media hingga jutaan kali.

Nah, foto traveling juga bisa diperlakukan serupa. Bahkan bila dilakukan dengan tepat, foto biasa menjadi terlihat luar biasa. Disusun detikTravel, Jumat (8/12/2013) inilah 5 cara meng-crop foto perjalanan dengan maksimal:

1. Tentukan ide foto yang kuat

Sebelum membuat foto di destinasi liburan Anda, pastikan sudah mempunyai gambaran cerita di kepala. Dengan kata lain, kita sudah memperkirakan, kira-kira apa yang akan diceritakan dengan foto tersebut. Dari ide itu, kita bisa mengatur mau ada berapa orang di dalam foto, 1-2 orang atau ramai-ramai.

Bahkan, posisi mengambil foto juga sebaiknya direncanakan. Misalnya, apakah perlu Anda naik ke atas pohon. Dengan konsep yang matang, saat nanti foto tersebut di-crop, Anda tahu mana yang harus dibuang.

2. Memadatkan gambar

Dengan menggunakan lensa tele, mau tidak mau Anda sudah mengeliminir subjek lain di sisi kiri dan kanan jangkauan lensa tersebut. Alhasil, fotografer lebih mudah mengontrol cerita yang ingin disampaikan dalam sebuah foto. Gambar pun akan terlihat semakin 'padat', penuh tanpa ruang kosong dan renyah untuk dilihat.

3. Pakai lensa dengan diafragma besar

Lensa dengan diafragma besar seperti pada bukaan f/1,8 atau f/1,2 dapat digunakan untuk mengcroping cerita dalam sebuah foto. Fotografer tinggal memfokuskan pada titik fokus cerita, maka di luar itu akan hilang dengan sendirinya.

4. Croping dengan efek cahaya

Meng-croping subjek di sekeliling subjek utama juga bisa dilakukan dengan efek cahaya. Misalkan dengan memberikan lampu flash hanya pada wajah si subjek sedemikian rupa, sehingga sekeliling subjek menjadi gelap.

Contoh lain dengan mencari subjek di bawah sinar matahari yang jatuh dari sela-sela daun menembus kabut di pagi hari. Saat Anda menonton pagelaran tari, foto-foto panggung dengan tata lampu yang baik juga dapat dimanfaatkan untuk mencroping foto agar lebih dramatis.

5. Meng-crop garis dan akibatnya

Pada foto-foto yang mengandung unsur garis, patut diperhatikan apakah garis itu perlu dicrop atau dipertahankan. Sebab, garis itu sangat mengontrol imajinasi pembaca.

Misalkan pada foto landscape laut, garis horizon bisa dihilangkan untuk menceritakan bahwa laut tidak terhingga. Sementara dengan mempertahankan garis horizon, maka kesan yang ingin diceritakan bahwa luas laut itu terbatas.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter