Ravictory » News » Indonesiaku » Jakarta - Curah hujan tinggi sering terjadi di wilayah Jakarta Barat. Akibatnya Sejumlah jalan di wilayah ITU mengalami kerusakan. Sedikitnya ada 196 titik jalan rusak yang tersebar di lima ruas jalan, antara lain Jalan S.Parman, Latumeten, Daan Mogot, Lingkar Luar Barat Kembangan dan Lingkar Luar Barat Cengkareng.
Menurut Kepala Seksi Perencanaan Sudin PU Jalan Jakarta Barat, Agustio, jalan-jalan tersebut rusak dikarenakan sering terendam air, kendaraan yang melintas dengan beban yang berat dan perubahan peruntukan yang semakin melebar seperti perubahan perumahan yang menjadi industri, dan jalan yang seharusnya untuk mobil pribadi menjadi jalur mobil kendaraan besar.
“Mayoritas kerusakan di 196 titik tersebut berupa retak memanjang, amblas, berlubang dan jalan yang tidak rata. Bahkan itu terjadi bukan pada aspal saja, melainkan beton,” kata Agustio kepada wartawan, Kamis (3/1/2013).
Agustio mengatakan, adapun rincian titik-titik jalanan yang rusak di lima ruas jalan tersebut, antara lain untuk Jalan S. Parman sebanyak 10 titik dengan volume 90 meter kubik, Jalan Latumeten sebanyak 15 titik dengan volume 135 meter kubik, Jalan Daan Mogot 143 titik dengan volume 893,75 meter kubik, Lingkar Luar Barat Kembangan 8 titik dengan volume 128 meter kubik dan Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng 20 titik dengan volume 240 meter kubik. Namun kerusakan jalan pada ke lima ruas jalan tersebut seharusnya kewenangan Kementrian PU untuk memperbaiki.
“saat ini kementrian PU secara bertahap sudah melaksanakan perbaikan titik jalan yang rusak tersebut,” ujarnya.
Agustio mengatakan dirinya telah melakukan tindakan sementara perbaikan jalan sebelum diperbaiki oleh kementrian PU. Adapun tindakan tersebut adalah menyiapkan anggaran khusus berupa dana penanggulangan segera kerusakan yang tidak terprediksi pada jalan, jembatan serta kelengkapannya. “Pada tahun 2012 kami menganggarkan sebesar Rp.25 miliar dan sudah menangani sekitar 182.018 M2 jalan rusak, baik itu kewenangan sudin, Dinas dan Kementrian,” ujarnya.
Namun, di tahun 2013 ini pihak Sudin mengusulkan anggaran ditambah dari Rp 25 Miliar menjadi Rp 30 Miliar untuk memperbaiki jalan-jalan rusak yang tidak terprediksi dan belum disentuh oleh pihak Dinas maupun kementrian.
“intinya kami mencegah terjadinya kecelakaan akibat rusak jalan, seperti misalnya di Daan Mogot yang merupakan titik terparah jalan rusak dan sering terjadi kecelakaan. Kami lakukan perbaikan di titik lubang yang kecil-kecil, dan untuk yang besar kami laporkan ke pusat. Kami mengimbau kepada pengguna jalan, terutama motor harus lebih berhati-hati ketika melintas dijalan yang tergenang air,” imbuhnya.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin