Ravictory » News » Indonesiaku - Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI), Ellen Tangkudung mengatakan, penyebab tingginya angka kecelakaan di ruas jalan tol beragam. Namun, dia menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat dalam berkendara dengan aman.
"Data secara umum kecelakaan terjadi 80 persen akibat kelalaian manusia," kata dia kepada Ravictory, Kamis (3/1/2012).
Padahal, kata dia, jalan tol didesain lebih baik dibandingkan ruas jalan di luar tol. Tak menutup kemungkinan memang kecelakaan terjadi juga karena cuaca atau kesalahan jalan tol. Tapi kemungkinan itu relatif kecil.
"Lalai itu bisa kondisi fisik ngantuk, pengaruh obat, narkoba atau pengaruh lainnya," ungkapnya.
Diakuinya, secara geometrik dan konstruksi beberapa ruas jalan tol memang ada yang perlu diperbaiki. Pemerintah harus kembali mendata ulang dan menambah perlengkapan supaya bisa menciptakan jalan tol yang berkeselamatan dan pemaaf.
"Jalan yang pemaaf itu meski ada kecelakaan tapi tidak fatal, jadi tetap memberikan perlindungan kepada manusia," terangnya.
Dengan penambahan marka, rambu atau pengaman lainnya diharapkan angka kecelakaan menurun. "Dari sisi jalannya, pemerintah bisa melihat daerah yang sering terjadi kecelakaan diberi marka atau lampu agar kecelakaan tidak akibat fatal," cetusnya.
Dari sisi manusianya, harus ada pembelajaran bagi pengendara agar disiplin dalam berkendara meningkat. Dia menilai, saat ini banyak orang yang punya Surat Izin Mengemudi (SIM), tapi kenyataannya tidak mahir dalam berkendara.
"Pendapat saya, kita masih jauh dari kesadaran mengendara dengan selamat karena banyak sekali yang melanggar, ini yang menyusahkan orang lain," pungkasnya.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin