Masa remaja bagi sebagian orang adalah momen pertama melakukan traveling. Pergi jauh dari rumah, bersama dengan teman-teman, lantas seru-seruan bersama. Tapi sebelum pergi, ini 7 tips yang wajib diketahui traveler remaja.
Kebutuhan dan keinginan remaja saat traveling seringkali berbeda dengan traveler pada umumnya. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum remaja laki-laki maupun perempuan berangkat traveling. Dihimpun detikTravel, Senin (14/1/2013), berikut 7 tips traveling untuk remaja:
1. Minta izin orang tua
Poin satu ini tampaknya klise, atau bisa dibilang formalitas. Tapi untuk para remaja, bolehlah percaya, restu orang tua menentukan lancar atau tidaknya perjalanan kita.
Anda memang bukan anak kecil lagi, tapi belum bisa dibilang dewasa. Penting bagi orang tua mengetahui ke mana tujuan Anda, dengan siapa, untuk berapa lama. Tentunya Anda tak ingin mereka panik karena anaknya hilang berhari-hari kan?
2. Jangan pergi sendirian
Anda boleh merasa mandiri dan optimis akan perjalanan kali ini, tapi sebaiknya jangan traveling seorang diri. Apalagi kalau Anda seorang remaja perempuan. Dunia di luar sana terkadang lebih ganas dari apa yang terlihat di permukaan.
Selain keluarga, traveling bersama teman-teman pasti jadi agenda menyenangkan. Lebih baik lagi kalau ada laki-laki untuk menjaga para remaja perempuan. Tentunya laki-laki itu harus yang sudah dikenal baik, agar remaja perempuan aman selama perjalanan.
3. Pastikan itinerary Anda jelas
Untuk traveler remaja, lebih banyak persiapan maka semakin baik. Bolehlah spontan saat bepergian, tapi agenda dan tujuannya harus jelas. Sebelum berangkat Anda sudah harus merencanakan perjalanan hari pertama, kedua, dst. Naik transportasi apa, menginap di mana, makan apa dengan bujet berapa.
Selain membuat perjalanan lebih efektif, tentunya Anda tak repot bertanya sana-sini saat di tempat tujuan. Booking kamar hotel beberapa hari/minggu sebelumnya juga membantu lancarnya agenda perjalanan.
4. Tinggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi
Sebelum berangkat, tinggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh orang tua. Kalau Anda punya lebih dari 1 nomor ponsel, pastikan orang tua (atau orang di rumah Anda) menyimpan nomor tersebut. Setelah itu, tinggalkan juga nomor teman-teman (minimal 1) yang bisa dihubungi orang tua Anda.
Di ponsel teman Anda, simpanlah nomor ponsel orang tua atau nomor rumah Anda. Bilang kepada teman Anda, inilah nomor itu bisa dihubungi kalau terjadi sesuatu yang bersifat darurat.
5. Bawa peta atau buku panduan perjalanan
Rencana perjalanan sudah matang, jangan lupa bawa peta atau buku panduan perjalanan seputar tempat tujuan. Kedua benda ini bisa didapatkan di toko buku terdekat. Selain untuk menyusun itinerary, buku panduan berguna saat Anda tersesat di tempat tujuan. Dari buku tersebut Anda bisa mengetahui transportasi, akomodasi, tempat makan, destinasi wisata, dll yang ada di sebuah tempat.
Mayoritas buku panduan juga punya nomor-nomor darurat yang penting untuk diketahui. Rumah sakit, ambulans, polisi, dll bisa dihubungi kalau terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan.
6. Jangan terlalu bertingkah
Masa remaja, masa bahagia. Sah-sah saja Anda seru-seruan di suatu tempat, berfoto bareng teman dengan beragam pose, melakukan banyak hal baru yang menantang. Tapi ketahuilah, tingkat keamanan di sebuah destinasi bisa saja di luar ekspektasi.
Jangankan perilaku, cara Anda berpakaian pun seringkali dinilai oleh masyarakat setempat. Anda yang berpakaian 'heboh' apalagi memamerkan kamera canggih dan gadget keren, sering jadi incaran pencopetan. Kalau Anda terlalu bertingkah, jangan salahkan warga lokal yang memandang Anda dengan sinis.
Berpakaianlah yang sopan, bertingkahlah wajar dan cobalah berbaur dengan warga sekitar. Sambil begitu, Anda masih bisa melakukan banyak hal seru kok!
7. Kabari orang tua dalam jangka waktu tertentu
Powerbank bisa membantu daya baterai ponsel Anda terus terisi. Nah, kalau sudah begini, jangan melulu mengakses social media selama perjalanan. Mengabari orang tua juga penting lho!
Jangan karena poin-poin di atas sudah dilakukan, lantas Anda meninggalkan rumah begitu saja. Cobalah kabari orang tua saat tiba di tempat tujuan, beritahu kalau Anda baik-baik saja.
Tak perlu tiap saat, sesuaikan intensitas mengabari orang tua dengan lamanya perjalanan. Misal, kalau Anda traveling seminggu penuh, bisa mengabari 2 hari sekali. Kalau sudah begini, perjalanan jadi tenang!
thanks bgt infonya .. slam knal y :)
ReplyDelete