Jadi ceritanya kamu sudah memasuki dunia kerja dan kamu berpikir, “Ah, aku tidak mau kerja kantoran yang mengikat! Aku ingin bebas, lepas, laksana burung merpati!” Maka kamu pun memilih menjadi seorang freelancer alias pekerja lepas. Tapi tiba-tiba kamu bingung: sebenernya gimana sih jadi freelancer yang baik? Karena kamu tentu ingin memberikan yang terbaik dong? Nah, kamu dateng ke tempat yang tepat banget nih. Karena seperti yang kamu tahu, MBDC selalu memberikan info yang kamu butuhkan. Nah, berikut ini adalah cara menjadi freelancer yang baik!
1. Pilih Pekerjaan yang Bisa di-Freelance-in
Gak semua bidang itu bisa dikerjain secara freelance. Misalkan kamu ngelamar jadi manager sebuah restoran, tapi kamu maunya freelance. Ya gak bisa lah. Namanya juga manager, kamu harus ada di sana setiap saat dan bertanggung jawab atas segalanya dong. Gimana sih. Jadi apa dong kerjaan yang bisa di-freelance-in? Banyak sih. Yang umum adalah pekerjaan yang berhubungan dengan tulis-menulis, reportase berita, atau yang berhubungan dengan audio-visual. Oh iya, kamu juga bisa jadi kontributor freelance di MBDC lho. Kirim ajah contoh tulisan kamu ke redaksi at malesbanget.com.
2. Pastikan Kamu Punya Skill di Bidang Tersebut
Ya iyalah. Percuma banget sih kamu ngelamar jadi penulis lepas tapi sebenernya kamu gak bisa nulis. Bahkan membaca pun kamu sulit. Justru kalo kamu jadi seorang freelance, skill kamu ini adalah hal yang paling penting. Karena orang-orang yang mempekerjakan kamu ini bakal jarang ketemu kamu secara langsung, sehingga mereka gak peduli kalo kamu anaknya baik dan rendah hati serta rajin menabung. Mereka lebih peduli karya kamu itu beneran bagus dan sesuai dengan keinginan mereka.
3. Pastikan Kamu Punya Waktu
Karena sifatnya tidak mengikat, maka pekerjaan freelance itu akan memberikan kamu sebuah ilusi bahwa kamu punya banyak banget waktu. Ya emang pada dasarnya kamu akan lebih punya banyak waktu sih…kalo emang kamu cuma ngerjain satu project pada suatu waktu. Problemnya, terkadang banyak freelancer yang mengambil banyak pekerjaan sekaligus untuk kejar setoran. Bahkan ada juga yang punya pekerjaan tetap (kantoran) tapi ngambil pekerjaan freelance juga demi menambah pundi-pundi keuangan. Ini sebenernya gak masalah, selama kamu yakin kamu punya waktu buat ngerjain itu semua. Karena kalo kamu sampe gak punya waktu buat ngerjain kerjaan freelancenya…ya buat apa kamu freelance juga. Ini sangat berkaitan erat dengan poin keempat, yaitu–
4. Pastikan Kamu Ngasih Kerjaan On Time
Seberapapun jagonya kamu dalam bikin animasi, sebagus apapun design kamu, seindah apapun tulisan kamu, semua itu gak bakal ada artinya kalo kamu gak bisa ngasih kerjaan on-time. Masalahnya gini, orang-orang yang mempekerjakan kamu itu kan punya deadlinenya masing-masing yah. Nah, dengan demikian mereka juga sangat mengharapkan (baca: mewajibkan) kamu untuk bisa mengikuti deadline mereka dong? Karena kalo kamu gak ngikutin deadline mereka, gimana mereka bisa menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai jadwal? Nah, mungkin inilah saatnya kamu beralasan, “Tapi pekerjaan aku kan banyak MBDC!” Lah, siapa juga yang nyuruh kamu ngambil kerjaan banyak-banyak? Kalo kamu emang gak mampu nyelesaiin, ya jangan diambil lah. Gimana sih. Jangan serakah dong.
Lalu ada juga alasan yang paling luar biasa ini, “Ya tapi gimana dong. Gue emang gak bisa ngerjain kalo mood/inspirasi/ide gue belum muncul! Gue gak mau kerjaan gue setengah-setengah.” OK Fine. Terus mood/inspirasi/idenya munculnya kapan? Kalo Jakarta turun salju? Kalo ada nenek-nenek breakdance? Kapan?? Kamu harus sadar ya kalo orang yang mempekerjakan kamu ini kemungkinan besar bisnisnya itu bisnis beneran yang bisa berantakan timelinenya gara-gara kamu belum ‘mood’ ngerjain sesuatu. Kalo kamu emang ngerasa kamu gak akan bisa bekerja dengan deadline, jangan, sekali lagi, JANGAN, kerja sebagai seorang freelancer. Jadi seniman aja sana. Atau jadi pengembara serta ahli kung fu. Terserah.
Pekerjaan freelance itu bukanlah sebuah pekerjaan yang bisa kamu anggap enteng. Sebagai seorang freelance, kamu justru harus bekerja 2 kali lebih keras dibandingkan orang-orang yang kerja kantoran. Ini disebabkan karena gak ada security ketika kamu kerja freelance. Gak ada kepastian apakah bulan depan kamu akan dapet kerjaan. Ini semua tergantung sama performa kamu & kemampuan kamu mematuhi deadline. Eh, sama tergantung seberapa kenal kamu sama yang orang yang ngasih kerjaan deng. Ada kemungkinan yang ngasih kamu kerjaan itu udah membela kamu berkali-kali di mata perusahaan. Dan kamu masih tetep seenaknya. Ckckck. Ya gampangnya gini aja deh: gak ada performa = gak ada duit. Selama kemampuan kamu dalam mematuhi deadline masih minus, jangan ngarepin bayaran dateng tepat waktu. Sekian.
Sumber: http://malesbanget.com/2012/06/cara-menjadi-freelancer-yang-baik/#ixzz1yKRs1Lpm
Copyright Malesbanget.com 2011
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin