Mudah untuk jatuh cinta pada kota Jogjakarta. Selain banyak memiliki tujuan waisata dan belanja, Jogja juga terkenal dengan tujuan kuliner yang lezat dan murah meriah. Desember lalu, satu tempat lagi yang menarik untuk dijadikan tujuan wisata kuliner selain House Of Raminten, Bale Raos atau Sekar Kedhaton.
Menyediakan masakan rumahan, Warung Bu Ageng terletak di Jalan Tirtodipuran, tidak jauh dari kediaman Sultan. Konsep rumah makan ini memang menghadirkan suasana rumah yang nyaman sehingga pengunjung bisa betah berlama-lama bersantai sambil menikmati hidangan.
Melihat bentuk bangunan dan interiornya, suasana tradisional Jawa sangat terasa sejak memasuki halaman depan Warung Bu Ageng. Bangunan berbentuk limasan dipadu dengan mebel dari kayu jati turut memberikan kesan teduh dan nyaman. Rumah makan juga didesain seperti rumah sendiri dimana pengunjung dapat mengintip langsung proses pembuatan masakan di dapur.
Menu masakan Warung Bu Ageng merupakan menu masakan Jawa dengan sedikit sentuhan cita rasa Kalimantan dan Sumatera. Coba cicipi salah satu menu andalannya yaitu Nasi Campur. Nasi Campur terdiri dari nasi uduk dengan telur dadar khas Minang, tuna kering, kentang, dan kerupuk. Selain Nasi Campur, pilihan menu lainnya yang layak dicoba adalah Lele Njingkrung, Sayur Lodeh, Baceman Kambing, Sotong Gelap, Pecel, Sidat Bumbu Kecap dan Ayam Nyelekit.
Selepas hidangan utama, saatnya untuk mencicipi menu penutup yang juga menjadi kesukaan pengunjung yaitu Bubur Duren Mlekoh. Potongan buah durian dan roti disajikan dengan kuah santan, dicampur dengan gula merah, hmm... sedaaap!. Harga seporsinya cukup Rp 9.000 saja. Sedangkan untuk minuman, tersedia pilihan seperti Es Cincau Hijau, Es Kopyor Duren, dan aneka minuman dingin lainnya. Harga untuk minuman berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 15.000 dan untuk makanan mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 20.000.
Lantas, siapa Bu Ageng sebenarnya?. Nama Bu Ageng diambil dari nama panggilan pemilik warung, Ibu Rulyani Isfihana yang juga merupakan istri dari seniman kawakan Indonesia, Butet Kertaradjasa. Beserta sang suami, Rully memiliki misi untuk mempertahankan keaslian kuliner Indonesia melalui Warung Bu Ageng. Resep yang digunakan di rumah makan ini juga merupakan resep andalan beliau. Sesekali, jika sedang tidak repot, Bu Ageng dan Pak Ageng kerap ikut menemani pengunjungnya untuk menikmati hidangan sambil ngobrol-ngobrol santai. Benar-benar seperti di rumah sendiri, bukan?
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin