“ Bagaimana kalau kita mendakinya menggunakan tambang. “ Komentar Shelly.
“Wah.. Idemu bagus juga tuh Re.. Ayo kita mulai mendaki “ Ucap Berlin sambil bersemangat.
“ Tapi.. bagaimana, kan kakiku sedang sakit nih! “ Kata Nany.
“ Tenang akan ku gendong kamu, Nan. “ Ucap Rere.
Akhirnya Berlin dan teman-temannya pun mendaki gunung. Tanpa mereka sadari, mereka akhirnya sampai di puncak gunung tersebut. Padahal Gunung itu tingginya kira-kira 15 meter.
“ Hey, teman kupikir gunung ini tinggi, ternyata tidak juga ya” Ucap Shelly.
“ Itu karena kita mendakinya dengan perasaan suka cita. Betul tidak? “ Tanya Rere sambil menirukan gaya Aa Gym.
Mereka pun tertawa terbahak bahak melihat tingkah Rere yang menirukan gaya Aa Gym.
“ Betul betul, ada – ada saja kamu Re ” Ujar Nany.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di puncak gunung. Disana mereka belum melihat bendera. Rere melihat di seberang gunung tesebut terdapat jembatan yang panjang. Rere akhirnya memberi tahukan kepada teman-temannya.
“ Hey teman, lihat diseberang sana ! “ Perintah Rere sambil menunjuk ke arah jembatan yang ia lihat. Berlin dan teman-temannya segera melihat apa yang Rere tunjukan.
“ Apa maksudmu jembatan Re ? “ Tanya Berlin.
“ Ya benar “ Balas Rere.
“ Memangnya ada apa dengan jembatan itu ? “ Tanya Shelly.
“ Ya mungkin itu petunjuknya, lebih baik coba kita kesana “ Ujar Rere.
“ Baiklah “ Ucap Shelly.
Mereka pun segera pergi menuju jembatan tersebut. Setelah menyebrangi jembatan , Rere seperti melihat sesuatu yang tampak bersinar.
“ Apa itu ? “ Tanya Rere.
“ Coba kita kesana! “ Ujar Shelly.
“ OK “ Kata Rere.
Mereka segera menghampiri sinar tersebut dengan berlari. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat dimana sinar itu berasal. Ternyata itu adalah tumpukan berlian yang sangat banyak . Mereka sangat terkejut saat melihat berlian tersebut.
“ Subhanallah! “ Ucap Shelly dengan terkejut.
Saat melihat berlian tersebut, Tiba - tiba Rere pingsan.
“ Rere .. “ Kata Berlin.
“ Rere pingsan “ Ujar Berlin.
“ Apa ? Rere pingsan ? “ Tanya Shelly.
“ Iya Shel “ Jawab Berlin.
“ Lebih baik kita obati dulu Rere “ Ucap Shelly.
Berlin pun menganggukan kepalanya. Berlin dan Shelly segera mengobati Rere. Setelah beberapa menit, Rere pun siuman dari pingsannya.
“ Re, kau baik-baik saja kan ? “ Tanya Berlin.
“ Alhamdulillah aku baik – baik saja “ Jawab Rere.
“ Syukurlah “ Kata Shelly.
Tiba-tiba Nany berfikiran untuk mengambil beberapa berlian tersebut.
“ Teman-teman, bagaimana kalau kita ambil beberapa berlian ini sebagai oleh-oleh untuk orang tua kita? “ Tanya Nany.
“ Kau gila Nany! Ini kan bukan berlian milik kita. Kau jangan main ambil saja. Itu namanya perbuatan dosa. “ Jelas Berlin.
“Iya betul Berlin ” Ucap Rere dan Shelly secara serentak.
Setelah kejadian tersebut, Nany akhirnya berubah fikiran untuk tidak mengambil berlian itu. Dan mereka pun tetap melanjutkan perjalanan mereka. Akhirnya mereka berhasil keluar dari tempat itu. Karena saking lelahnya, mereka beristirahat sejenak di sebuah pohon.
“ Hmmm.. sejuk sekali disini “ Ucap Berlin.
“ Ya “ Kata Shelly.
Setelah mereka istirahat, mereka melihat ada sebuah sungai yang memiliki air yang sangat jernih. Mereka pun segera pergi ke sungai itu. Di sana Rere melihat sesuatu yang berkibar-kibar. Setelah di lihat dari dekat, ternyata itu adalah bendera yang selama ini mereka cari.
“ Hey lihat, sepertinya itu bendera yang selama ini kita cari ” Ujar Rere.
“ Oya benar, ayo cepat teman-teman! ” Ajak Berlin.
Akhirnya mereka segera mengambil bendera tersebut dan menuju ke lapangan untuk diberikan kepada guru pramukanya.
“ Selamat ya regu Gladiol, kalian telah memenangkan permainan ini “ Ucap guru pramukanya sambil bertepuk tangan. Berlin dan teman-temannya teriak kegirangan, karena regu Gladiol telah menang. Akhirnya mereka mendapatkan piala emas yang besar, bagus dan bentuknya indah sekali.
Malam pun tiba, Berlin dan teman-temannya melaksanakan kegiatan api unggun. Walau pun mereka lelah namun mereka tetap semangat.
“ Teman-teman, hari ini adalah hari yang melelahkan bagi kita. Mudah-mudahan setelah hari ini, kita akan terus kompak dan semangat menghadapi hari esok, lusa, dan seterusnya “ Ujar Berlin.
“ Amiin Ya Rabbal alamin ” Ucap Rere, Shelly, dan Nany serentak.
Setelah melaksanakan kegiatan api unggun mereka pun tidur di tenda.
Keesokan harinya, Berlin dan teman-teman harus pulang dan meninggalkan tempat tersebut karena waktu berkemah sudah selesai. Berlin dan teman-teman pulang kerumahnya masing-masing dengan wajah yang sangat lelah. Mereka pun sangat rindu dengan kejadian kemarin saat membantu Nany keluar dari jurang yang dalam, mendaki gunung, dan kejadian lainnya. Bagi Berlin, hal itu adalah suatu pengalaman yang sangat indah bersama teman-temannya. Berlin pun berharap kejadian itu dapat mempererat persahabatan mereka dan menjadikan mereka anak- anak yang cerdas, kreatif dan jujur.
Post a Comment
Post a Comment
This Blog is DOFOLLOW, Well Please Comment and are not included in spam Thank You..
Cheers,
Admin